nusabali

Pamangku Pura Jagatnatha Denpasar Dilatih Membuat Eco Enzyme

  • www.nusabali.com-pamangku-pura-jagatnatha-denpasar-dilatih-membuat-eco-enzyme

DENPASAR, NusaBali
Pamangku di Pura Jagatnatha, Denpasar diberikan pelatihan membuat eco enzyme, Kamis (1/7) sore.

Pelatihan ini dilakukan agar bekas sesajen baik berupa bunga maupun kulit buah tidak dibuang ke tempat sampah. Cara ini bisa mengurangi tumpukan sampah yang masuk ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS), karena untuk membuat eco enzyme diperlukan bahan organik. Bahan organik tersebut kemudian difermentasi selama 3 bulan.

Koordinator Eco Enzyme Indonesia Joko Ryanto, mengatakan untuk pembuatannya menggunakan perbandingan satu bagian gula, tiga bagian sampah, dan 10 bagian air. Semua bahan diletakkan dalam wadah yang tertutup lalu didiamkan dalam 3 bulan. “Pada bulan pertama akan menghasilkan alkohol, bulan kedua menjadi asam asetat atau cuka, dan bulan ketiga baru menjadi eco enzyme,” kata Ryanto.

Dengan membuat eco enzyme ini akan mampu menekan gas metana akibat dari pembusukan sampah organik. Karena menurutnya, sampah organik juga akan tetap berdampak pemanasan global. Adapun manfaat dari eco enzyme ini yakni untuk menjernihkan udara, tanah, dan air.

Selain itu juga bisa digunakan untuk obat bagi manusia seperti obat luka layaknya P3K, hingga obat kaki pecah-pecah. Juga bisa digunakan sebagai sabun cuci tanpa busa sehingga ramah lingkungan. Sebelum melakukan pelatihan di Pura Jagatnatha, pihaknya juga sempat melakukan pelatihan di Pura Batur, Bangli.

Sementara itu, perkembangan eco enzyme di Bali, menurut Ryanto sangat pesat. Karena di Indonesia perkembangan paling pesat adalah di Bali. “Eco enzyme masuk ke Bali sejak belasan tahun lalu, dan perkembangannya paling pesat di Bali,” ungkapnya. *mis

Komentar