nusabali

Polisi Gagalkan Belasan Pemudik Jalur Laut

  • www.nusabali.com-polisi-gagalkan-belasan-pemudik-jalur-laut

Sebanyak 12 orang berencana mudik ke Jawa Timur naik perahu sewaan, melalui pelabuhan tradisional di wilayah Kecamatan Gerokgak.

SINGARAJA, NusaBali
Pencegahan masyarakat yang hendak mudik dari wilayah Buleleng tak hanya dilakukan di pos-pos sekat perbatasan, melainkan juga hingga ke jalur-jalur tikus. Seperti yang dilakukan personel Satuan Polisi Air (Sat Polair) Polres Buleleng, menggagalkan belasan pemudik yang akan mudik melalui jalur laut dari perairan Buleleng pada Rabu (12/5).

Rombongan pemudik ini hendak menyeberang ke Jawa Timur menggunakan perahu jukung melalui pelabuhan penyeberangan tradisional di wilayah Kecamatan Gerokgak. Untuk mengelabui petugas yang berjaga di pos sekat, mereka terlebih dahulu berkumpul di rumah seorang warga bernama Samsuri alias Suri di Banjar Dinas Teluk Terima, Desa Sumberkelampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, pada Selasa (11/5) malam.

Keberadaan mereka berhasil diendus Sat Polair Polres Buleleng. Petugas langsung mendatangi kediaman Samsuri, dan menemukan 12 pemudik tersebut, yang terdiri dari 10 orang dewasa dan 2 orang anak-anak, serta lima unit sepeda motor. Dengan pendekatan persuasif dan humanis, polisi meminta kepada 12 pemudik itu untuk tidak mudik.

Setelah polisi melakukan pendekatan secara humanis, rombongan pemudik itu akhirnya bersedia untuk tidak mudik selama Hari Raya Idul Fitri 2021, sesuai dengan Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021, pada rentang waktu 6–17 Mei 2021. Pada Rabu (12/5) pagi, belasan pemudik itu sudah kembali ke daerah tinggalnya di wilayah Kota Denpasar.

Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya, mengatakan belasan pemudik ini berencana menyeberang dari Buleleng menggunakan perahu sewaan. Mereka berencana mudik pada Rabu pagi, dan menumpang sementara di rumah salah seorang warga. Namun keberadaan mereka berhasil diketahui polisi dari informasi masyarakat.

“Mereka ditampung oleh warga setempat bernama Samsuri. Rombongan pemudik ini tidak ada hubungan keluarga dengan pemilik rumah. Mereka hanya berkumpul saja di sana, kemudian berencana mudik ke Jawa Timur dengan menggunakan perahu sewaan. Namun setelah dilakukan pendekatan, para pemudik itu akhirnya bersedia untuk membatalkan rencana mudik,” jelas Iptu Sumarjaya.

Iptu Sumarjaya mengimbau masyarakat untuk mematuhi larangan mudik ini, sesuai dengan SE Satgas Covid-19 demi keselamatan bersama. “Jangan kucing-kucingan. Kalau lolos dari petugas kami, sampai di tempat asalnya juga pasti akan dicegat. Lebih baik tunda dulu mudiknya, dan tetap melaksanakan ibadah di sini, demi keselamatan kita bersama,” tuturnya. *mz

Komentar