nusabali

Jembatan Putus, Pura Taman Beji Pitra Yadnya Terendam

  • www.nusabali.com-jembatan-putus-pura-taman-beji-pitra-yadnya-terendam

Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Badung dan sekitarnya, Sabtu (10/12), mengakibatkan banjir di sejumlah titik.

Banjir Kepung Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Badung


MANGUPURA, NusaBali
Daerah paling parah diterjang banjir adalah Desa Buduk, Kecamatan Mengwi. Aliran sungai di daerah tersebut meluap hingga membuat tempat usaha potong ayam terendam hingga ketinggian air lebih dari dua meter. Tak hanya itu, banjir juga memutuskan jembatan yang menjadi akses utama menuju dan dari Perumahan Umadewi di Banjar Pasekan, Desa Buduk.

Made Sudana, salah seorang warga setempat menuturkan, banjir besar yang terjadi akibat meluapnya air sungai yang berhulu di Sungai Ayung ini diketahui sekitar pukul 11.00 Wita. Disertai hujan, banjir terus membesar dan nyaris menenggelamkan tempat usaha potong ayam di Banjar Sengguan, Desa Buduk, Mengwi. Beruntung tak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Baca juga Pemilik Usaha Potong Ayam Pasrah, tapi Tak Ingin Pindah

“Waktu banjirnya masih besar, tinggal atapnya saja yang kelihatan. Tumben ini banjirnya besar, selama ini belum pernah,” katanya kepada NusaBali.

“Banjir juga merobohkan tembok panyengker Pura Taman Beji Dewa Yadnya,” lanjutnya sambil menunjuk lokasi pura yang letaknya memang tak jauh dari bibir sungai.

Karena letaknya tak jauh dari lokasi jalan utama desa setempat, tak ayal pascabanjir besar, warga setempat berbondong-bondong melihat lokasi banjir. Di lokasi juga tampak kendaraan taktis milik Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung sedang melakukan pembersihan jalan dari material sisa banjir seperti pasir campur lumpur.

Selain di Banjar Sengguan, banjir besar akibat meluapnya sungai juga terjadi di Banjar Pasekan, Desa Buduk. Sapuan air sungai yang meluap bahkan memutuskan jembatan akses menuju dan dari Perumahan Umadewi. Jembatan dengan lebar sekitar 7 meter dan panjang 8 meter ambrol seketika saat banjir datang. Beberapa petak sawah yang baru ditanami padi pun ikut tersapu banjir. Kebetulan sawah tersebut bersebelahan dengan jembatan ambrol.

Perbekel Desa Buduk I Ketut Sudarsana ditemui di lokasi mengatakan, banjir yang terjadi di wilayahnya tergolong sangat parah. Seumur-umur belum pernah terjadi banjir besar seperti yang terjadi Sabtu siang kemarin. “Untungnya warga perumahan (Perumahan Umadewi) masih bisa lewat jalan alternatif. Jadi tidak sampai terisolasi,” ucapnya.

Jalan alternatif tersebut cukup untuk dilalui kendaraan roda empat. “Memang agak kecil lebar jalannya hanya 3 meter, tapi bisa untuk mobil,” imbuhnya sembari menyebut ada sekitar 70 kepala keluarga yang tinggal di Perumahan Umadewi. Pihaknya berharap bencana yang terjadi dapat segera direspons oleh pemerintah, dan segera diambil langkah penanganan.

Menurut Sudarsana, dari laporan yang diterima pihaknya banjir di wilayah Desa Buduk, Mengwi, tergolong merata. “Ada enam banjar dari 10 banjar di desa kami yang kena banjir. Yakni di Banjar Bernasi, Banjar Tampak Kerep, Banjar Tengah, Banjar Sengguan, Banjar Pasekan, dan Banjar Umategal,” bebernya. “Yang di Banjar Sengguan ada rumah potong ayam yang terendam banjir, termasuk Pura Taman Beji Dewa Yadnya juga terkena banjir,” terang Sudarsana.

Masih di wilayah Banjar Pasekan, lanjut Sudarsana, Pura Taman Beji Pitra Yadnya, juga terendam banjir. “Hampir semuanya tenggelam,” ungkapnya. Secara kasat mata, kendati telah diterjang banjir besar sebuah pelinggih dan bangunan kecil di sebelahnya masih kokoh berdiri. Pura Taman Beji Pitra Yadnya sendiri adalah pura yang digunakan oleh warga untuk tempat nganyut abu jenazah setelah proses ngaben. “Jadi warga saat nganyut ya di situ tempatnya, baru setelah memukur ke laut,” jelasnya.

Ditemui terpisah, tokoh masyarakat Desa Buduk, Mengwi, Kadek Sudarmaja menyampaikan keprihatinannya atas bencana banjir yang terjadi. Ditemui di kawasan Perumahan Umadewi sore kemarin, politisi Partai Gerindra itu mengaku banjir kali ini tergolong sangat besar. “Tentu saja kami dengan pemerintah desa akan mengupayakan meminta bantuan dari pemerintah. Apalagi jembatan menuju perumahan ini kan fasilitas umum,” katanya. Jembatan yang ambrol tersebut dibangun sekitar tahun 2006. Konstruksinya dibikin kokoh. “Tapi namanya bencana, ya seperti ini. Untunglah tidak ada korban jiwa.”

“Dulu jembatan ini dibangun menghabiskan Rp 300 juta. Kalau sekarang mungkin sudah Rp 700 juta,” kata Kadek Sudarmaja yang juga anggota DPRD Badung. Selain jembatan dua gapura yang baru selesai dibangun juga luluh lantak.

Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung AA Rai Adnyana, mengaku masih melakukan pendataan di lapangan. Sebab banjir tidak hanya terjadi di satu titik. “Dari laporan yang kami terima ada 14 rumah yang kena dampak banjir yakni di Banjar Tengah dan di Banjar Tampak Kerep,” katanya. Atas bencana yang terjadi, pihaknya sudah menerjunkan tim ke lokasi untuk membantu masyarakat.

Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung AA Rai Adnyana menambahkan, selain di Desa Buduk, bencana juga terjadi di Desa Abianbase, Kecamatan Mengwi, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Desa Tangeb, Kecamatan Mengwi.

“Di Abianbase tepatnya di Banjar Cica, sebuah panyengker kandang ayam roboh dan tergenangi air. Akses jalan ke Perumahan Gang Serigala 1 juga rusak total dan tidak bisa dilewati kendaraan. Dan di Perumahan Abianbase Estate jalan tergerus luapan air sungai dan merendam 7 unit rumah serta merobohkan tembok panyengker,” ungkapnya.

Sedangkan di Tangeb, Mengwi, jembatan menuju Perumahan Lumbung Sari tepatnya di Banjar Kebayan, jebol. Akibatnya mobil tidak bisa melintas. “Masih di wilayah Tangeb, juga ada pohon tumbang, tanah longsor menutupi akses ke Pura Goa Sari,” jelas Adnyana.

Untuk Desa Dalung, Kuta Utara, SD Imanuel di Banjar Kwanji, kembali terendam air setinggi sekitar 1 meter. Ini kali kedua banjir terjadi di SD Imanuel. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah kali ini.

Menurut Adnyana, untuk menangani bencana yang terjadi telah mengerahkan tim ke lokasi, guna membantu masyarakat. “Tim di lokasi terdiri dari TRC BPBD Badung, Damkar Badung, Babinkamtibnas, serta aparat terkait lainnya,” katanya.

Sabtu malam, Wakil Bupati I Ketut Suiasa didampingi Kepala BPBD Badung I Nyoman Wijaya meninjau lokasi bencana di Desa Buduk, Abianbase, dan Tangeb, Kecamatan Mengwi. * asa

Komentar