nusabali

Komplikasi, Mantan Camat Tegallalang Meninggal

  • www.nusabali.com-komplikasi-mantan-camat-tegallalang-meninggal

GIANYAR, NusaBali
Mantan Camat Tegallalang, Gianyar (2007- 2019), I Nyoman Darmawan, meninggal, Selasa (9/2) sekitar pukul 11.00 Wita.

Pejabat asal Banjar Sapat, Desa/Kecamatan Tegallalang ini menghembuskan nafas terakhir setelah berjuang melawan penyakit komplikasi gula dan jantung.

Darmawan meninggal di RS Ari Canti, Desa Mas, Kecamatan Ubud. Saat ini, jenazah almarhum masih dititip di rumah sakit.

Camat Tegallalang Komang Alit Adnyana, ketika dikonfirmasi, membenarkan kabar duka ini. Kata dia, pihak keluarga duka masih berembuk menentukan dewasa ayu (hari baik) pangabenan. "Karena tanggal 13 Februari ada piodalan di Banjar Sapat, Tegallalang," jelasnya.

Semasa menjabat, kata Alit, almarhum sangat ramah dengan staf dan ikhlas melayani masyarakat. Darmawan juga aktif menciptakan suasana kekeluargaan di Kantor Camat. "Hari ini, semua pegawai kaget begitu mendengar kabar duka ini. Tidak percaya karena selama niki beliau kelihatan sehat-sehat saja," ungkapnya. Keluarga besar Camat Tegallalang pun merasakan duka mendalam. "Kami sangat kehilangan salah satu tokoh panutan," kenangnya.

Sepengetahuan Alit Adnyana, pasca pensiun sebagai Camat Tegallalang, Darmawan menghabiskan waktu dengan bertani. "Beliau bertani. Punya sawah dan kebun jeruk di Desa Pupuan, Tegallalang. Sempat juga beliau bilang, mau jualan bibit tanaman, karena anak beliau yang paling kecil sedang kuliah di Fakultas Pertanian," terang Alit Adnyana.

Almarhum meninggalkan istri Ni Luh Wartini dan tiga anak. Untuk diketahui, kegiatan fenomenal yang pernah digelar semasa almarhum menjabat yakni Gerak Jalan Seni Kreatif melibatkan unsur Muspika Kecamatan. Gerak Jalan Seni Kreatif Kecamatan Tegallalang biasanya digelar untuk memeriahkan HUT RI. Menariknya, lomba ini mengharuskan pesertanya berhias sekreatif mungkin, termasuk memakai topeng Bebondresan. Tak hanya itu, aba-aba maupun yel-yel yang dikumandangkan harus berbahasa Bali. Riasan wajah dan busana yang kocak pun mengundang decak tawa. Bahkan ada pula kaum laki-laki mengenakan kebaya perempuan sebagai wujud emansipasi wanita. *nvi

Komentar