nusabali

Pasar Banyuasri Dipelaspas, Pedagang di Pasar Darurat Segera Direlokasi

  • www.nusabali.com-pasar-banyuasri-dipelaspas-pedagang-di-pasar-darurat-segera-direlokasi

SINGARAJA, NusaBali
Gedung baru pasar Banyuasri yang berlokasi di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng dipelaspas setelah rampung dikerjakan selama dua tahun penuh dari tahun 2019-2020.

Prosesi melaspas yang diawali dengan tawur balik sumpah, dilangsungkan tepat pada Purnama Kaulu yang jatuh pada Wrespati Wage Watugunung, Kamis (28/1) kemarin. Usai dipelaspas, pemerintah sedang menyiapkan skema relokasi pedagang yang selama ini menempati pasar darurat untuk masuk ke dalam gedung pasar yang baru.

Seluruh rangkaian upacara tawur balik sumpah dan melaspas dipuput oleh Tri Sadaka. Yakni Ida Pedanda Buda Gede Sogata dari Griya Tianyar Karangasem, Ida Pedanda Gede Ngurah Kemenuh dari Griya Sukasada dan Ida Rsi Wiweka Nata dari Griya Taru Pingi, Seraya Desa Baktiseraga Buleleng.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana usai mengikuti rangkaian upacara mengatakan segera akan melakukan simulasi pengoperasian pasar. Ratusan pedagang pasar Banyuasri direncanakan akan direlokasi bulan Februari mendatang.

Sedangkan peresmian pasar rencananya akan dilaksanakan pada bulan Maret mendatang dirangkaikan dengan HUT Kota Singaraja. “Segera kita akan pindahkan pedagang ke dalam, kecuali pasar unggas nanti akan direlokasi ke pasar mumbul itu sudah pasti. Pengelolaan pasar ini pakai pola kerjasama pemanfaatan. Biar tidak kena biaya amortisasi. Bagi saya yang penting asas manfaatnya,” ucap Bupati Agus Suradnyana.

Sedangkan untuk penghitungan perekonomian pasar Banyuasri yang menghabiskan anggaran Rp 159,5 miliar masih dalam pengkajian. Menurut Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar Buleleng, pemaparan nilai dan angka dari tim appraisal masih memerlukan pembahasan yang lebih intens. “Angkanya masih dicarikan, tetapi besok (hari ini,red) dipastikan. Karena dari hasil penilaian appraisal masih menghitung nilai dan benefit, sehingga masih tinggi. Misalnya iuran toko di depan samapi Rp 130 per hari kan tidak masuk akal,” imbuh mantan Ketua Komisi III DPRD Porvinsi Bali ini.

Dia pun mengatakan pada awal pengoperasian pasar semi modern yang dibangun Pemkab Buleleng akan menerapkan tarif sewa dan tarif cukai harian terjangkau bagi pedagang. Hal itu sembari melihat perkembangan pergerakan ekonomi di Pasar Banyuasri. Namun tahun berikutnya akan dilakukan evaluasi tarif kembali dan review Peraturan Bupati yang diizinkan dilakukan setiap tiga tahun sekali. “Kita belum tahu berapa operasionalnya, sehingga tidak ada target dulu, yang penting bagaimana pasar ramai dulu untuk pergerakan ekonomi juga. Seperti contoh kebersihan di pasar ini ga cukup 10 orang apalagi 2 shif,” tegas dia.

Bupati yang akrab disapa PAS ini juga menjelaskan Pemkab telah menyepakati pola jam buka tutup pasar. Terutama untuk operasional pasar dalam gedung baru dengan pedagang bermobil di Jalan Samudra, Kelurahan Banyuasri, Buleleng. Pedagang Pasar Banyuasri di dalam gedung dapat beroperasi dari pukul 05.00-14.00 wita. Setelah pedagang pasar Bayuasri tutup, pedagang bermobil baru dapat buka dari pukul 14.00-00.00 Wita.

Sementara itu itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra mengatakan, tetap akan berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah (PD_) Pasar Buleleng. Terutama dalam masa pemeliharaan gedung serta pemeliharaan kontruksi gedung kedepannya. Selain itu Dinas PUTR segera akan berkoordinasi dengan Balai Jalan yang telah mendukung proyek pasar Banyuasri, dengan proyek drainase dan trotoar sepanjang 2,4 kilometer di sepanjang Jalan Ayani. “Kami akan berkoordinasi cepat juga dengan Balai Jalan yang sudha membantu memeprcantik wajah kota, sekaligus untuk pembersihan material yang masih nampak di sekitar proyek,” tegas Adiptha. *k23

Komentar