nusabali

Air Bersih Desa Penuktukan Dialokasikan Rp 200 Juta

  • www.nusabali.com-air-bersih-desa-penuktukan-dialokasikan-rp-200-juta

Anggaran tersebut akan dipakai untuk mensubsidi biaya operasional pengangkatan air sumur bor yang sempat mandeg karena tingginya biaya operasional.

SINGARAJA, NusaBali
Pemkab Buleleng menyiapkan anggaran Rp 200 juta pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan untuk mengatasi masalah air bersih yang terjadi di Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, Buleleng.

Masalah krisis air bersih di Desa Penuktukan dan Les yang mencuat pada bulan Agustus lalu, untuk jangka pendek ditangani Pemkab Buleleng dengan mensubsidi biaya operasional penarikan air sumur bor menggunakan genset berbahan bakar solar.

Sumur bor existing bantuan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida menanggulangi kebutuhan air di Desa Penuktukan bagian bawah. Dua bulan terakhir subsidi solar dibantu oleh Perumda Tirta Hita Buleleng, dan selanjutnya direncanakan akan diganti dengan sambungan listrik PLN permanen.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra mengatakan penggantian bahan bakar solar menjadi sambungan listrik untuk meringankan biaya operasional. “Solusi jangka pendek memang pompa airnya menggunakan listrik agar lebih murah, kami sudah amprahkan ke PLN agar bisa segera dipasangkan sambungan listrik baru di dekat sumur bor. Nanti begitu listrik sudah dipasang subsidi solar dari Perumda Tirta Hita akan di stop,” ujar Adiptha, Rabu (30/9).

Pemasangan sambungan listrik baru di sumur bor yang dimanfaatkan warga memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari itu dengan kapasitas 11 liter per detik dengan daya listrik 4,1 kVA. Nilai pasang baru sambungan listrik awal itu memang membutuhkan anggaran sekitar Rp 40 juta dengan estimasi biaya listrik yang dibayar per bulan Rp 10-13 juta.

“Biaya investasinya memang lumayan tetapi kedepannya biaya operasional bisa dipangkas karena lebih hemat. Apalagi air bersih ini dikelola oleh desa kita upayakan untuk menekan biaya operasionalnya,” imbuh dia.

Solusi jangka pendek yang akan dilaksanakan tahun ini adalah pembangunan reservoar dan bak bagi di kawasan Penuktukan bagian atas. Ratusan KK selama ini memanfaatkan aliran air bersih yang bersumber dari Desa Batih, Kecamatan Kintamani, Bangli.

Reservoar ini untuk menampung air sehingga ada cadangan saat pemakaian beban puncak seperti pada musim kemarau saat ini. Tak jauh dari reservoar juga akan diisi dengan keran umum yang dapat dimanfaatkan masyarakat setempat mencari air. Jaringan pipa distribusi air ke rumah-rumah warga akan dianggarkan kembali pada 2021 mendatang.

Sementara itu solusi jangka panjang yang sudah dirancang Pemkab Buleleng untuk mengatasi masalah air di Desa Penuktukan dengan penarikan sumber air yang ada di Batih, Bangli. Rencana itu pun sudah sempat dikoordinasikan dengan Pemkab Bangli sebagai pemilik sumber air dan Pemprov Bali sebagai pemilik kawasan. Namun solusi jangka panjang itu masih dirancang dengan matang melihat kondisi kuangan daerah dan upacara niskala di sumber mata air itu.*k23

Komentar