nusabali

Desa Tangguh Bencana Mentok di 10 Desa

  • www.nusabali.com-desa-tangguh-bencana-mentok-di-10-desa

AMLAPURA, NusaBali
Pembentukan desa tangguh bencana di Karangasem mentok di 10 desa dari 78 desa/kelurahan.

Alasannya, anggaran habis dialihkan untuk penanganan Covid-19 sehingga kesulitan membentuk desa tangguh bencana. Sedianya di setiap desa terbentuk desa tangguh bencana untuk memudahkan penanganan bencana dalam melakukan evakuasi mandiri.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa, mengatakan sebanyak 10 desa tangguh bencana yang telah dibentuk lengkap dengan relawan yakni Desa Ulakan, Desa Sengkidu Kecamatan Manggis, Desa Duda Timur dan Desa Sebudi Kecamatan Selat, Desa Besakih Kecamatan Rendang, Desa Bebandem Kecamatan Bebandem, Desa Purwakerti dan Desa Bunutan Kecamatan Abang, Desa Tumbu Kecamatan Karangasem, dan Desa Sangkan Gunung Kecamatan Sidemen.

Selama ini desa tangguh bencana bersinergi dengan petugas BPBD di lapangan menangani bencana yang terjadi di wilayah desa setempat. Di antaranya penanganan tanah longsor, banjir, air laut naik, dan pohon tumbang. “Sebenarnya BPBD sangat terbantu adanya desa tangguh bencana, hanya saja untuk membentuk desa tangguh bencana lagi, kesulitan anggaran,” jelas Ida Ketut Arimbawa. Sehingga dalam hal menangani bencana lebih mudah melakukan koordinasi jika memerlukan bantuan masyarakat. Sebab relawan yang bergabung di desa tangguh bencana adalah masyarakat desa setempat, mereka lebih tahu situasi di lapangan.

Harapan ke depan agar masyarakat melalui desa tangguh bencana mampu melakukan evakuasi mandiri, mampu membantu masyarakatnya sendiri. Sebab jika mengandalkan bantuan dari petugas BPBD yang jumlahnya terbatas akan kesulitan, lagi pula perlu waktu menunggu kedatangan petugas. Terpisah, Perbekel Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, I Nengah Karyawan, mengatakan keberadaan desa tangguh bencana di desanya justru non aktif. Banyak anggotanya berhenti, ketua desa tangguh bencana beralih jadi nelayan, belum ada penggantinya.

“Banyak anggotanya berhenti jadi relawan desa tangguh bencana, nanti akan saya rapatkan untuk membentuk kepengurusan dan keanggotaan yang baru,” jelas Nengah Karyawan. Nengah Karyawan mengungkapkan, di Desa Purwakerti sering ada bencana alam, salah satunya air laut naik menyebabkan warga di pesisir panik, banyak rumah tenggelam. *k16

Komentar