Verifikasi Virtual Hotel Berbintang Disiapkan
Jika dilakukan secara manual, akan menghadapi kendala waktu dan tenaga. Karena itu verivikasi secara virtual dinilai sebagai solusi sebelum operasional di masa new era.
DENPASAR, NusaBali
Tim Verifikasi Penerapan Tatanan Kehidupan Era Baru atau new normal Dinas Pariwisata Provinsi Bali menjajagi verifikasi secara virtual terhadap akomodasi atau properti, khususnya hotel bintang 3,4 dan 5 – yang menjadi kewenangan Pemprov. Tujuannya mempercepat proses verifikasi, jika verifikasi secara langsung sudah tidak mungkin dilakukan. Baik karena jumlah (banyak) dan waktu yang mendesak terkait pembukaan atau operasional masing-masing hotel. Hal tersebut terungkap dalam .rapat rapat konsolidasi Tim Verifikasi Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Senin (13/7) di Dinas Pariwisata Bali.
Ketua Tim Made Yoga Iswara menyatakan rencana verifikasi virtual pertama karena situasi tidak normal akibat pandemi Covid-19. Yang kedua ingin menunjukkan kesiapan Bali memasuki tatanan kehidupan era baru atau new normal kepada pasar. Baik terhadad pasar lokal, domestik dan internasional. “Dengan segala keterbatasan yang kita miliki (Tim Verifikasi) tanpa mengurangi kualitas, kita melakukan strategi,”jelasnya.
Untuk kepentingan tersebut, masing-masing properti atau hotel melampirkan bukti pemenuhan SOP secara online. Itulah strateginya, sehingga verifikasi virtual bisa dilakukan. Pusat pun lanjut Yoga Iswara, menyarankan dilakukan remote assessment. “Namun demikian, semasih ada ruang waktu untuk melakukan verifikasi secara langsung, Tim akan melakukan secara langsung,” ucap pria yang juga Sekretaris Bali Villa Assosiation (BVA) Bali ini.
Sebaliknya ketika jumlah properti yang harus diverifikasi banyak- dan Tim harus melakukan assessment dengan kualifikasi yang sudah menjadi standar, saat itulah dilakukan verifikasi secara virtual. Untuk verifikasi virtual tersebut setiap properti wajib melakukan penandatanganan fakta integritas. Fakta integritas itu sebagai bentuk itikad baik dan komitmen untuk menjaga keselamatan karyawan, tamu atau wisatawan maupun pelanggan. Termasuk pihak-pihak terkait yang berkepentingan datang ke properti dimaksud.
Sampai saat ini baru lima hotel yang sudah diverifikasi. Termasuk diantaranya hotel berbintang di kawasan ITDC Nusa Dua. Sedang yang sudah menunggu siap diverifikasi ada 25 hotel. Kata Yoga Iswara kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah. Jumlah verifikator akomodasi Tim Diparda, sebanyak 35 orang. Mereka terdiri dari auditor, assessor dan professional expert.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Bali (Kadiparda) Bali I Putu Astawa menegaskan rapat Tim Verifikasi bertujuan untuk menekankan koordinasi dan konsolidasi. “Sehinggga persamaan persepsi sehubungan pelaksanaan verifikasi,” ujarnya. Dia mengiyakan ada berbagai masukan yang muncul dalam rapat yang dihadiri kalangan asosiasi indutri pariwisata Bali. Tujuannya sama, yakni bagaimana proses verifikasi berjalan sesuai dengan SOP yang sudah disiapkan. “Sehingga tahapan-tahapan penerapan tatatanan kehidupan Bali Era baru berjalan sesuai dengan tahapan- tahapannya,” ujar Astawa.
Dari pantauan ada beberapa hal mencuat dalam rapat Tim Verifikasi Diparda Bali tersebut. Di antaranya bagaimana dengan verifikasi usaha wisata di luar hotel sampai dengan verifikasi DTW lain seperti Museum Geopark Batur. “Semua itu sudah diatur berdasarkan kewenangan, baik di tingkah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Semua sudah sepakat itu,” tandas Yoga Iswara. *k17
Tim Verifikasi Penerapan Tatanan Kehidupan Era Baru atau new normal Dinas Pariwisata Provinsi Bali menjajagi verifikasi secara virtual terhadap akomodasi atau properti, khususnya hotel bintang 3,4 dan 5 – yang menjadi kewenangan Pemprov. Tujuannya mempercepat proses verifikasi, jika verifikasi secara langsung sudah tidak mungkin dilakukan. Baik karena jumlah (banyak) dan waktu yang mendesak terkait pembukaan atau operasional masing-masing hotel. Hal tersebut terungkap dalam .rapat rapat konsolidasi Tim Verifikasi Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Senin (13/7) di Dinas Pariwisata Bali.
Ketua Tim Made Yoga Iswara menyatakan rencana verifikasi virtual pertama karena situasi tidak normal akibat pandemi Covid-19. Yang kedua ingin menunjukkan kesiapan Bali memasuki tatanan kehidupan era baru atau new normal kepada pasar. Baik terhadad pasar lokal, domestik dan internasional. “Dengan segala keterbatasan yang kita miliki (Tim Verifikasi) tanpa mengurangi kualitas, kita melakukan strategi,”jelasnya.
Untuk kepentingan tersebut, masing-masing properti atau hotel melampirkan bukti pemenuhan SOP secara online. Itulah strateginya, sehingga verifikasi virtual bisa dilakukan. Pusat pun lanjut Yoga Iswara, menyarankan dilakukan remote assessment. “Namun demikian, semasih ada ruang waktu untuk melakukan verifikasi secara langsung, Tim akan melakukan secara langsung,” ucap pria yang juga Sekretaris Bali Villa Assosiation (BVA) Bali ini.
Sebaliknya ketika jumlah properti yang harus diverifikasi banyak- dan Tim harus melakukan assessment dengan kualifikasi yang sudah menjadi standar, saat itulah dilakukan verifikasi secara virtual. Untuk verifikasi virtual tersebut setiap properti wajib melakukan penandatanganan fakta integritas. Fakta integritas itu sebagai bentuk itikad baik dan komitmen untuk menjaga keselamatan karyawan, tamu atau wisatawan maupun pelanggan. Termasuk pihak-pihak terkait yang berkepentingan datang ke properti dimaksud.
Sampai saat ini baru lima hotel yang sudah diverifikasi. Termasuk diantaranya hotel berbintang di kawasan ITDC Nusa Dua. Sedang yang sudah menunggu siap diverifikasi ada 25 hotel. Kata Yoga Iswara kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah. Jumlah verifikator akomodasi Tim Diparda, sebanyak 35 orang. Mereka terdiri dari auditor, assessor dan professional expert.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Bali (Kadiparda) Bali I Putu Astawa menegaskan rapat Tim Verifikasi bertujuan untuk menekankan koordinasi dan konsolidasi. “Sehinggga persamaan persepsi sehubungan pelaksanaan verifikasi,” ujarnya. Dia mengiyakan ada berbagai masukan yang muncul dalam rapat yang dihadiri kalangan asosiasi indutri pariwisata Bali. Tujuannya sama, yakni bagaimana proses verifikasi berjalan sesuai dengan SOP yang sudah disiapkan. “Sehingga tahapan-tahapan penerapan tatatanan kehidupan Bali Era baru berjalan sesuai dengan tahapan- tahapannya,” ujar Astawa.
Dari pantauan ada beberapa hal mencuat dalam rapat Tim Verifikasi Diparda Bali tersebut. Di antaranya bagaimana dengan verifikasi usaha wisata di luar hotel sampai dengan verifikasi DTW lain seperti Museum Geopark Batur. “Semua itu sudah diatur berdasarkan kewenangan, baik di tingkah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Semua sudah sepakat itu,” tandas Yoga Iswara. *k17
Komentar