nusabali

Renang Bali Ngotot Jaga Tradisi Emas PON

  • www.nusabali.com-renang-bali-ngotot-jaga-tradisi-emas-pon

DENPASAR, NusaBali
Pengprov PRSI Bali bertekad melanjutkan tradisi medali emas di ajang PON Papua XX/2020.

Target itu dipancang untuk memberikan motivasi kepada atlet guna mempertahankan prestasi sebelumnya. Pada PON XIX/2016 lalu di Jawa Barat, untuk pertama kalinya perenang Bali berhasil menyumbangkan medali emas lewat perenang putri asal Kabupaten Buleleng, Eva Lilian van Leenen.

Perenang blasteran Belanda dan Indonesia itu sukses mencatatkan waktu 33,33 detik di nomor gaya dada 50 meter putri. Untuk itu, di PON Papua dari 9 atlet renang yang meraih tiket PON, salah satunya diwajibkan meraih medali emas.

Perenang Bali yang mengantongi tiket PON yakni Dewi Novita Lestari, Ni Made Putri Yunadi, Pande Made Iron Digdjaya, I Putu Wirawan, Muhammad Fauzan Martzah, Komang Adinda Nugraha, Eva Lilian van Leenen, Agus Nuarta, dan Dewa Gede Anom. “Yang potensial medali emas ada di sektor putra. Lewat Pande Made Iron Digjaya dan Putu Wirawan,” ungkap Ketua Pengprov PRSI Bali, Nyoman Agus Aryadi, Selasa (7/4).

Analisis ini berkaca dari hasil prestasi di ajang Kejurnas. Sementara saat Pra PON, perenang yang juga peraih emas di PON sebelumnya Eva Lilian  masih tercecer di posisi 4 besar. Sebaliknya atlet putra bias menembus 3 besar. "Dari 9 atlet tadi, memang semua masih kans menyabet medali. Jadi, sekarang ini tergantung persiapan mereka sebelum PON Papua. Jika PON diundur digelar tahun depan, jelas atletnya lebih maksimal melakukan persiapan," terang Agus Aryadi.

Jika dipaksakan tahun ini, persiapan diakui tidak optimal lantaran kolam renang dituup sehingga persiapan yang dilakukan saat ini hanya latihan fisik saja dirumahnya masing-masing.  "Harapan kami mereka tetap termotivasi meraih medali emas. Sebab, saat ini kita dalam upaya melanjutkan raihan emas agar terus bisa berlanjut di setiap gelaran PON. Dan, situasinya memang berat, tapi atlet harus all out untuk itu," tegas Agus Aryadi.

Sementara itu soal rival diakui datang dari Jawa, terutama Jawa Timur dan DKI Jakarta. Tapi dengan tekad yang kuat, tegas Agus Aryadi,  apapun bisa terjadi dalam misi mempertahankan minimal 1 medali emas di ajang PON. Sebelumnya, KONI Bali bersikukuh hanya mengutus atlet yang lolos peringkat 3 besar saja di PON Papua. Namun pada akhirnya, peringkat di luar 3 besar juga ikut difasilitasi oleh KONI Bali. "Target kami masih sama dengan PON sebelumnya 1 emas," tambah Sekum PRSI Bali, I Putu Sukertya.Putu Sukertya. *dek

Komentar