nusabali

Wisatawan Diusir Pihak Hotel, DPRD Badung Geram

  • www.nusabali.com-wisatawan-diusir-pihak-hotel-dprd-badung-geram

Wisatawan yang diusir merasa tidak adil, jika untuk menikmati keindahan alam pantai harus didahului jadi tamu hotel

Sementara, Public Relations Manager Grand Hyatt, Bulan Bharata, mengakui pihaknya masih dalam proses koordinasi dengan BTDC Nusa Dua. “Kita masih dalam proses koordinasi dengan pihak BTDC. Karena dalam perjanjiannya, ada batasan yang dikelola pihak hotel. Sisi teknisnya berapa meter dari bibir pantai yang dikeola pihak hotel, nanti akan dijelaskan pihak BTDC. Nanti kita akan mengadakan pertemuan terkait hal ini,” papar Bulan Bharata saat dikonfirmasi secara terpisah, Senin siang.

Di sisi lain, Kepala Divisi Operasi BTDC Nusa Dua, Made Pariwijaya, menjelaskan batas wilayah yang dapat digunakan oleh pihak hotel adalah hanya sampai di jalan setapak. Payung hukumnya adalah Perda Nomor 2 Tahun 1979. “Kalau dari jalan setapak ke area pantai, itu adalah ruang terbuka atau ruang public (milik negara). Kalaupun pihak hotel menanam pohon di luar area yang telah ditentukan, itu boleh saja, tapi bukan berarti menjadi hak milik,” jelas Made Pariwijaya, Senin kemarin.

Terkait insiden pengusiran wisatawan di depan Hotel Grand Hyatt, menurut Pariwijaya, pihaknya akan membicarakan masalah ini bersama pemerintah, termasuk Camat Kuta Selatan dan Luhar, serta pihak hotel. “Nanti kita akan duduk bersama untuk membicarakan hal ini, Rabu (24/8),” janji Pariwijaya.

Sementara itu, insiden pengusiran wisatawan di depan Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua sangat disayangkan kalangan DPRD Badung. Ketua Komisi II DPRD Badung (yang membidangi masalah pariwisata), Nyoman Dirga Yusa, mengingatkan insiden ini dapat mencederai pariwisata Bali, khususnya di Badung.

“Tamu itu datang ke Bali kan ingin melihat keindahan panorama alam dan budayanya. Kenapa diusir-usir begitu? Manajemen hotel harus kasitahu itu petugas security-nya, jangan main usir,” sesal Dirga Yusa saat dikonfirmasi NusaBali, Senin kemarin.

Dirga Yusa menilai sikap arogan pihak hotel mengusir wisatawan dikhawatirkan ber-dampak besar terhadap kunjungan wisatawan ke Bali. “Sekarang kalau dunia tahu, jelas ini merugikan bagi Bali dan Badung yang pendapatan daerahnya mengandalkan sektor pariwisata,” kata Dirga Yusa.

Menurut Dirga Yusa, pihaknya segera akan memanggil pihak hotel untuk dimintai penjelasan terkait insiden ini. Dia mengingatkan, kalau pihak hotel tidak ingin me-mbiarkan tamu bebas laluasa di pantai, jangan bangun hotel di Bali. “Sana bangun di luar. Bali ini terkenal karena alam dan budayanya, hingga wisatawan mau datang ke Bali,” sergah Dirga Yusa. “Ini baru pengusiran terhadap wisatawan. Bagaimana nanti kalau ada upacara melasti, apa mereka diusuir juga? Tidak benar kalau begitu,” lanjut politisi PDIP asal Abiansemal, Badung ini. * cr64,asa

Komentar