nusabali

Bupati Suwirta Sambangi Rumah Crew Kapal Diamond Princess dari Klungkung

Pulang dari Jepang, Ketut JA Observasi di Pulau Sebaru

  • www.nusabali.com-bupati-suwirta-sambangi-rumah-crew-kapal-diamond-princess-dari-klungkung

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta bersama istrinya, Ny Ayu Suwirta, sambangi rumah keluarga Ketut JA, 28, salah satu crew Kapal Pesiar Diamond Princes yang dikarantina terkait wabah virus Corona, di Banjar Meranggen, Desa Tangkas, Kecamatan Klungkung, Minggu (1/3) pagi.

SEMARAPURA, NusaBali

Dalam kunjungannya tersebut, Bupati Suwirta sempat melakukan video call dengan Ketut JA. Saat berkunjung kemarin pagi, Bupati Suwirta diterima langsung oleh ayah Ketut JA, yakni Nyoman Suar, 55, yang kesehariannya bekerja sebagai sopir angkutan siswa gratis di Klungkung. Ketut JA merupakan anak kembar. Kakak kembarnya juga bekerja di kapal pesiar. Hanya saja, mereka beda kapal, di mana sang kakak menjadi crew Kapal Pesiar Royal Princess.

Nah, bersama Nyoman Suar, Bupati Suwirta kemarin pagi sempat melakukan video call dengan Ketut JA, yang masih berada di Kapal Pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Perairan Yokohama, Jepang, sejak 4 Februari 2020 lalu. Dalam komunikasi video call dengan Bupati Suwirta dan sang ayah kemarin, Ketut JA mengaku sedang dalam persiapan keberangkatkan menuju Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara untuk proses observasi lanjutan.

Bupati Suwirta pun berharap Ketut JA bisa segera pulang ke rumahnya di Desa Tangkas. "Hari ini (kemarin) JA dipulangkan dari Jepang dan akan dikarantina dulu di Pulau Sebaru,” ujar Bupati Suwirta usai vedio call dengan Ketut JA, salah satu dari 69 WNI crew Kapal Pesiar Diamond Princess.

Bupati Suwirta menyebutkan, komunikasi via WhatsApp terus dilakukan dengan Ketut JA. Bahkan, dalam sehari kemarin, mereka bahkan sempat tiga kali berkomunikasi.

Selain itu, Bupati Suwirta juga koordinasi dengan Humas Setda Provinsi Bali dan KemenPAR-RB yang diteruskan ke Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendi. "Saya rasa apa yang dilakukan ini tidak bisa mendorong JA cepat pulang. Tapi, minimal saya memberikan motivasi dan semangat kepada yang bersangkutan dan keluarganya di rumah," tandas Bupati asal kawasan seberang Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ini.

Ketut JA sendiri diketahui sudah 6 kali berlayar bersama Kapal Pesiar Diamond Princess. Terakhir, Ketut JA berangkat pada 20 Januari 2020 lalu. Setiapkali berlayar, biasanya menghabiskan waktu selama 8 bulan.

Versi Ketut JA saat dihubungi NusaBali melalui WA, pekan lalu, ada sekitar 78 WNI di kapal pesiar yang dikarantina di perairan Yokohama. Dari 78 crew yang WNI itu, beberapa orang di antaranya asal Bali. Me-reka sudah menjalani observasi virus Corona. Dari observasi tersebut, Ketut JA cs dinyatakan negatif alias tidak terjangkit virus Corona.

Sementara itu, 69 WNI crew Kapal Diamond Princess, termasuk Ketut JA, telah dipulangkan dari Jepang, Minggu kemarin. Mereka dipulangkan lewat jalur udara melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Majalengka.

Pesawat yang mengevakuasi 69 crew kapal pesiar ini rencananya terbang ke Indonesia dan dijadwalkan mendarat di Bandara Kertajati, Minggu malam pukul 24.00 Wita. Setibanya di Bandara Kertajati, crew kapal pesiar yang negatif virus Corona ini sedianya akan dijemput dengan KRI Soeharso untuk diobservasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.

Dalam rilis Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang diterima detikcom, Minggu siang pukul 12.10 Waktu Tokyo, semua WNI crew kapal pesiar yang sudah melalui proses karantina selama lebih dari 2 pekan tersebut dipulangkan ke Indonesia. Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Kemenkes, Kemenlu, dan KBRI Tokyo didukung sepenuhnya oleh Kemlu Jepang dan Aparat Kesehatan Jepang dalam proses pemulangan 69 WNI ini.

Setelah santap siang yang dikirim oleh KBRI Tokyo, 69 WNI crew kapal pesiar tersebut turun satu per satu untuk diukur suhu tubuhnya. Mereka yang suhunya lebih panas dari angka yang ditetapkan oleh Protokol Kesehatan Indonesia, diminta kembali ke kapal.

"Total 69 WNI ABK Kapal Pesiar Diamond Princess yang secara sukarela mengikuti proses pemulangan ini telah meninggalkan Kapal Diamond Princess menggunakan bus, untuk segera boarding di pesawat charter yang telah menunggu," tulis keterangan dari Kemlu. "Pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Jepang yang telah mendukung proses pemulangan ini, utamanya beberapa pihak yang langsung terlibat di lapangan, antara lain: Kemlu Jepang, Japan Self Defense Force (JSDF), manajemen Princess Cruises serta Polisi Metropolitan Tokyo," imbuhnya. *wan

Komentar