nusabali

Rochineng Diisukan Ragu Nyalon

  • www.nusabali.com-rochineng-diisukan-ragu-nyalon

Golkar Buleleng janjikan akan ada kejutan terkait paket calon yang akan diusung ke Pilkada 2017

Koalisi di Buleleng Belum Jelas, DPD Demokrat Bali Dipanggil ke Cikeas


SINGARAJA, NusaBali
Koalisi Golkar-Demokrat-PPP-PKS-PAN belum kunjung putuskan paket calon yang diusung ke Pilkada Buleleng 2017. Isu yang berkembang, hal ini tidak terlepas karena Ketut Rochineng, figur non kader yang hendak diusung sebagai Calon Bupati (Cabup) Buleleng, masih ragu untuk bertarung berebut kursi Buleleng 1.

Koalisi Golkar-Demokrat-PPP-PKS-PAN saat ini masih menunggu sikap dari Ketut Rochineng untuk dicalonkan. “Pak Rochineng itu masih ragu. Banyak yang harus dipertimbangkan, apalagi melawan pasangan calon incumbent (Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra yang diusung PDIP, Red),” ungkap sumber NusaBali dari lingkaran Demokrat di Singaraja, Senin (15/8).

Dia menyebutkan, Ketut Rochineng---tokoh non kader asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng yang kini menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali---masih berhitung untung ruginya bertarung di Pilkada Buleleng 2017. Masalahnya, paket incumbent Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra (PAS-Sutji) dinilai masih sangat kuat. Apalagi, sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Rochineng harus mundur begitu ditetapkan sebagai calon oleh KPU Buleleng. “Ya, harus berhitung juga. Kalau menang tidak masalah, tapi kalau kalah, Rochineng kehilangan kariernya sebagai birokrat,” katanya.

Sementara, Ketua DPD II Golkar Buleleng Putu Singyen menepis isu tersebut. Menurut Putu Singyen, Golkar sudah menetapkan pasangan Cabup-Cawabup Buleleng yang siap diusung ke Pilkada 2017 . Hanya saja, dia masih enggan menyebut identitas paket calon tersebut. “Pokoknya nanti akan ada kejutan, tunggu saja,” tandas Singyen.

Politisi Golkar asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt ini mengatakan pasangan calon ini nantinya akan disampaikan ke publik lewat deklarasi yang sudah diagendakan parpol koalisi. “Nanti akan ada deklarasi, lihat saja nanti. Calonnya juga kita perkenalkan langsung nanti,” ujarnya.

Sedangkan Ketua DPC Demokrat Buleleng, Luh Gede Herryani, mengaskan parpol koalisi masih tetap usung Rochineng sebagai Cabup Buleleng ke Pilkada 2017. Pasangan calon yang akan diusung tinggal menunggu jadwal deklarasi. “Ah, tidak ada keraguan. Dari awal kan sudah Pak Rochineng yang muncul. Sekarang tinggal dideklarasikan saja, mungkin akhir Agustus 2016 ini,” telas Srikandi Demokrat asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng ini saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Senin kemarin.

Sementara, Ketut Rochineng mengatakan dirinya masih menunggu koalisi parpol yang final. “Saya tunggu koalisi partai-partai saja. Kaolisi saja belum final kan? Jadi, mendaftar atau tidak, kan tergantung kendaraannya,” dalih Rochineng yang ditemui NusaBali di sela-sela peringatan HUT ke-58 Provinsi Bali di Kantor Gubernuran, Niti Mandala Denpasar, Minggu (14/8).

Rochineng menegaskan, saat ini dirinya gencar masimakrama di Buleleng dengan aksi sosial untuk menarik dukungan. “Salah satu upaya untuk mendongrak elektabilitas itu, ya turun ke masyarakat. Saya sambil jalan saja, sembari menunggu keputusan partai politik di Buleleng,” tegas Rochineng.

Karena belum jelasnya koalisi parpol di Buleleng, kata Rochineng, Gerindra akhirnya ragu merapat. “Padahal, Ketua DPC Gerindra Buleleng Pak Jro Nyoman Ray Yusha sebetulnya juga menunggu terjadinya koalisi,” ujar Rochineng.

Sementara itu, DPP Demokrat panggil jajaran DPD Demokrat Bali ke Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin sore. DPP Demokrat mendadak panggil petinggi Demokrat Bali lantaran masalah koalisi untuk Pilkada Buleleng 2017 belum ada laporannya sampai sekarang.

Wakil Sekjen DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana, mengatakan DPD Demokrat Bali dipanggil ke kediaman Ketua Umum DPP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, untuk ditanyai perkembangan terkini terkait Pilkada Buleleng 2017. “Kita DPP Demokrat ingin ada kejelasan arah koalisi di Pilkada Buleleng 2017. Laporan dari DPD Demokrat Bali penting untuk didengar, sejauh mana sudah komunikasi di Buleleng,” ujar Supadma Rudana saat dihubungi NusaBali per telepon di Jakarta, Senin kemarin.

Menurut Supadma, DPP Demokrat ingin segera ada kepastian siapa figur yang akan diusung di Pilkada Buleleng 2017. Demokrat sangat berkepentingan bisa memaksimalkan pertarungan di setiap event Pilkada, sebagai modal partai untuk bertarung di event politik berikutnya.

“Pilkada Buleleng harus dimaksimalkan. Karena Pilkada itu modal bertarung di event berikutnya,” ujar politisi Demokrat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) ini. Supadma mengatakan, sesuai arahan SBY, seluruh kader Demokrat harus turun supaya lebih dekat dengan rakyat. Dengan begitu, Demokrat makin bisa menarik simpati.

Dihubungi terpisah, Senin kemarin, Ketua DPD Demokrat Bali Made Mudarta mengaku sedang dalam perjalanan ke Jakarta untuk mengikuti rapat dengan Ketua Umum DPP Demokrat SBY di Cikeas. “Kita akan laporkan banyak hal, termasuk masalah Pilkada Buleleng 2018 dan perkembangan politik di Bali. Nanti saya sampaikan kalau sudah selesai,” ujar Mudarta. * k19,nat

Komentar