nusabali

Nyemplung di Panci Panas, Sudah Lima Kali Operasi

Derita Putri Buruh Angkut Pasir asal Kubutambahan, Buleleng

  • www.nusabali.com-nyemplung-di-panci-panas-sudah-lima-kali-operasi

Kadek Tiara Krishna Yanti yang baru berusia 1,5 tahun nampak baru bangun tidur saat NusaBali menjenguknya di ruangan Unit Luka Bakar RSUP Sanglah, Denpasar Rabu (9/1) siang.

DENPASAR, NusaBali

Dia tidak rewel menangis saat tersadar dan memandangi keadaan di sekitarnya. Sudah dua minggu lebih dia dirawat di RSUP Sanglah pasca kejadian nyemplung di panci rice cooker bekas berisi makanan babi yang sangat panas di rumahnya, Banjar Tukad Ampel, Kubutambahan, Buleleng, pada 22 Desember 2019 lalu. Akibatnya, Kadek Tiara pun mengalami luka bakar di sekitar bokong, paha, dan alat kelaminnya.

Kadek Tiara ditemani oleh kedua orangtuanya, Putu Aryawan, 36, dan Luh Wijayanti, 35. Sang ayah, Putu Aryawan mengaku, anaknya sudah lima kali dioperasi untuk pembersihan kulit yang mengalami luka bakar. Dia menuturkan, saat kejadian dia sendiri sedang tidak di rumah. Kala itu, dia pergi bekerja menurunkan pasir dari truk. Kadek Tiara dan kakaknya, Luh Juni, 5, hanya diemong sang ibu di rumah.

Saat kejadian, istrinya tengah memasak makanan babi menggunakan panci rice cooker bekas yang sudah tidak terpakai. Sementara makanan babi sedang dimasak, kedua anaknya rewel minta makan. Alhasil, istrinya menurunkan panci rice cooker yang berisi makanan babi panas dan berniat menggoreng telur.

Namun malang, Kadek Tiara yang sedang lincah-lincahnya di usia 1,5 tahun malah berjalan mundur dan tidak menyadari ada panci panas di belakangnya. Walhasil, tubuh mungil itu nyemplung di panci yang panas berisi makanan babi. Area bokong, paha dan alat kelaminnya melepuh. “Keduanya tidak sabaran ingin makan, mungkin karena sangat lapar saat itu. Karena akan memasak telur, panci isi makanan babi itu diturunkan dulu. Tapi anak kedua saya memang tidak bisa diam, sehingga saat berjalan mundur, dia nyemplung ke panci itu,” tuturnya.

Hanya sehari saja dia dirawat di RSUD Buleleng. Pasca kejadian tersebut, Kadek Tiara langsung dirujuk ke RSUP Sanglah keesokan harinya dan hingga kini menjalani penanganan medis di ruangan Unit Luka Bakar RSUP Sanglah. Terhitung sudah dua minggu lebih Kadek Tiara di RSUP Sangah. Menurut keterangan dokter, perawatan luka bakar anaknya memerlukan waktu paling cepat sebulan. “Sampai sekarang sudah lima kali operasi pembersihan kulit. Kata dokter sebulan perkiraannya. Untungnya saya pakai JKN-KIS, jadi tidak terlalu pusing dengan biaya perawatannya,” ceritanya.

Hanya saja diakui biaya sehari-hari mereka harus mengirit. Pasca dirujuk ke RSUP Sanglah, praktis Aryawan tak bekerja sama sekali. Penghasilannya Rp 50-100 ribu per hari pun terpaksa ditinggalkan demi sang buah hati. Untuk saat ini, dia hanya mengandalkan uluran bantuan dari donatur. Ada beberapa donatur yang saat ini memberikannya bantuan. Namun mereka tentu harus mengirit, karena mereka harus bertahan sebulan di Kota Denpasar. “Ada beberapa donatur, untuk saat ini cukup bagi kami. Satu hari itu kalau saya rata-ratakan pengeluaran itu bisa Rp 100 ribu. Itu biaya makan, dan perlengkapan si kecil, seperti pampers, dan lain-lain,” ucapnya.*ind

Komentar