nusabali

Okupansi Sewa Ritel 83,85%

F&B Dominasi Sewa Ritel Pusat Perbelanjaan di Bali

  • www.nusabali.com-okupansi-sewa-ritel-8385

Meskipun cenderung turun tipis, tingkat keterisian ritel sewa, baik mall ataupun kantor di Bali cukup stabil dan baik.

DENPASAR, NusaBali

Tingkat hunian ritel sewa atau pusat perbelanjaan di Bali cukup besar. Survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Wilayah Provinsi Bali (KPwBI) Bali pada triwulan II 2019 menunjukkan tingkat hunian ritel sewa sebesar 83,85 persen. Penyerapan didominasi oleh ritel yang bergerak di bidang usaha food and beverage. Disusul usaha hiburan, boutique fashion. Kondisi diperkirakan tidak akan mengalami perubahan hingga akhir 2019.

Hal tersebut dikatakan Deputi Direktur KPwBI Bali M Setyawan Santoso, Senin (30/9).“Pasokan ritel sewa di Bali meningkat sebesar 18.691 m2, menjadi total 255.700 m2 pada triwulan II,”  ujar M San, sapaan M Setyawan Santoso. Peningkatan itu, dikatakan menyusul mulai beroperasinya pusat perbelanjaan di kawasan Jalan Imam Bonjol Denpasar.   Lebih jauh  M Setyawan Santoso menjelaskan,  dari sisi tingkat hunian ada indikasi penurunan ritel sewa pada triwulan II. Hal itu disebabkan   kecepatan penambahan suplai, tidak diimbangi dengan kecepatan penambahan permintaan.

Tingkat hunian pasar ritel sewa pada triwulan II 83,85 persen. Prosentase tersebut lebih rendah dari triwulan sebelumnya (triwulan I) sebesar 84,48 persen. Tingkat hunian 83,85 persen tersebut, dominan penyerapannya dari usaha ritel yang bergerak food and beverage, hiburan, butik dan fashion.

Pada triwulan III, pasar ritel diperkirakan tidak akan mengalami peningkatan pasokan. Namun demikian, rata-rata tingkat hunian diproyeksikan akan mengalami pergerakan positif karena banyaknya inquiry dari ritel eksisting dan pusat  perbelanjaan baru di Denpasar. Dari sisi sewa, kata M Setyawan Santoso, harga sewa dan service charge, terkonfirmasi tidak mengalami perubahan sampai dengan akhir tahun 2019.

Sementara terkait perkembangan pasar perkantoran sewa, survei dari BI kata Setyawan Santoso, menunjukkan adanya peningkatan pasokan pada triwulan II, khususnya di wilayah Denpasar dan Badung. Pasokan bertambah seluas 2.759 m2, dari  triwulan sebelumnya sebelumnya sehingga menjadi 7.459  m2. Juga pada triwulan yang sama,  tahun 2018.

Dari sisi permintaan tingkat hunian perkantoran sewa di Denpasar dan Badung terindikasi mengalami perbaikan.Tingkat kenaikan sebesar 3,37 persen menjadi 67,2 persen. Dibanding  tahun 2018, mengalami kenaikan sebesar 6,46  persen. “Permintaan dominan dari sektor IT dan tour and travel,” ujar  M Setyawan Santoso. *k17

Komentar