nusabali

Hampir Setiap Pemesuan Ada Penghuni Berprofesi Guru

  • www.nusabali.com-hampir-setiap-pemesuan-ada-penghuni-berprofesi-guru

Selain banyak penduduknya yang berprofesi sebagai guru, Desa Tunjuk juga dikenal jadi tempat belajar seni pedalangan dan kerawitan bagi wisatawan asing berkat keberadaan Sanggar Seni Kembang Bali.

Karma Susila sendiri mengaku awalnya sama sekali tidak tertarik sekolah keguruan. Ketika duduk di bangku SMA dulu, dia juga tak pernah punya cita-cita jadi guru. Namun, ternyata dia lulus Sipenmaru (Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru) di Keguruan Unud. Pada akhirnya, ayah dua anak ini menjadi guru PNS tahun 1989 dan ditugaskan di Nusa Penida, Klungkung.

Selain menyangkut profesi penduduknya yang banyak bekerja sebagai guru, Desa Tunjuk juga punya keunikan lain. Kawasan ini dijadikan tempat belajar bidang kesenian bagi wisatawan asing. Salah satu tempat belajar kalangan ekspatriat maupun mahasiswa asing di Desa Tunjuk adalah ‘Sanggar Seni Kembang Bali’. Di sanggar seni yang berlokasi di Banjar Tunjuk Kelod, 

Desa Tunjuk ini, wisatawan asing biasa belajar karawitan (tabuh) dan bidang seni lainnya.
Sanggar Seni Kembang Bali di Desa Tunjuk dipimpin oleh I Nyoman Sumandhi, seniman yang notabene merupakan maestro seni pedalangan. Nyoman Sumandhi memang ngetop di luar negeri sebagai dalang wayang kulit berbahasa Inggris. Dalang Sumandhi pula yang melahirkan ‘Dalang Wanita Pertama di Bali’ atas nama Ni Ketut Terijata, yang kesehariannya berprofesi sebagai guru di SMAN 1 Tabanan. 

Wisatawan asing yang belajar ke sanggar Seni Kembang Bali di Desa Tunjuk biasanya untuk mendalami ilmu pedalangan, karawitan, hingga gender wayang. Kebetulan, Dalang Sumandhi selaku pimpinan sanggar tersebut adalah pensiunan guru SMKI juga sering didaulat ke luar negeri seperti Amerika Serikat, Jepang, hingga Thailand untuk mengajar gender wayang, mendalang, dan kepentingan pentas wayang kulit berbahasa Inggris.

Komentar