nusabali

10 Destinasi Wisata Prioritas

  • www.nusabali.com-10-destinasi-wisata-prioritas

Kesiapan menjadi destinasi pariwisata kelas dunia tidak hanya terpaku pada modal alam.

Seriirinng gencarnya pemerintah pusat mendorong sektor pariwisata, hasrat di daerah pun melonjak. Dengan lantang, para gubernur atau bupati menyatakan daerahnya siap mengembangkan sektor pariwisata. Sejumlah daerah bahkan cukup rajin mem-branding-kan wilayanya melalui tayangan iklan dan liputan wisata di televisi. Televisi pun bersemangat membuat acara wisata yang menonjolkan seluruh sisi menarik masing-masing wilayah.

Modalnya jangan ditanya. Potensi keindahan alam di daerah tersebut menjadi barang yang siap dijual. Namun, apa benar pengembangan pariwisata bermodal keindahan alam saja sudah cukup?

Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli punya cara mengukur kesiapan suatu daerah menjadi destinasi pariwisata kelas dunia. Salah satu acuannya, tidak hanya terpaku kepada modal alam Indonesia saja.

"Kalau jual keindahan, semua negara di dunia punya banyak keindahan," ujar Rizal saat berbicara dengan pemerintah daerah di Larantuka, Flores Timur, belum lama ini.

Dalam kunjungannya ke sejumlah daerah, Rizal kerap menyampaikan wejangan kepada pemerintah daerah untuk menelisik lebih dalam potensi pariwisata yang bisa dikembangkan.

Salah satu hal yang ia selalu bicarakan dalam kunjungannya ke beberapa daerah adalah kekuatan sejarah sebagai pendorong sektor pariwisata.

Coba tengok bagaimana pemerintah mulai mengembangkan pariwisata Danau Toba, Sumatera Utara. Selain punya modal keindahan, kekuatan sejarah itu mulai ditonjolkan.

"Toba itu kan gunung purba yang meletus. Akibatnya terjadi perubahan cuaca dunia. Ini kalau cerita ini disebarkan ke seluruh dunia, orang mau datang ke Danau Toba. Kami yakin Danau Toba jadi daerah turis nomor dua setelah Bali," kata Rizal.

Di daerah lain, potensi pengembangan pariwisata melalui sejarah layaknya Danau Toba, juga bisa dikembangkan.

Dari 10 destinasi unggulan peristiwa yang akan dikembangkan pemerintah, ada sejumlah destinasi yang juga menonjolkan kesejarahannya. Misalnya, Danau Toba, Candi Borobudur, dan Morotai yang terkenal dengan peninggalan perang dunia keduanya.

Seperti dijelaskan di atas, sektor pariwisata tidak hanya bicara soal potensi alam saja, tapi juga soal menerima dan diterima, soal penerimaan. "Yang paling penting harus suka senyum," kata Rizal. Di beberapa daerah, penerimaan terhadap para pendatang masih dianggap kurang.

Hal ini termasuk fokus pemerintah mengubah kebiasaan masyakarat suatu daerah. Selain senyum, budaya bersih juga harus kembali digelorakan.

Sebab, turis tidak akan datang ke daerah pariwisata yang kotor atau kumuh. Kemudian, perlunya pembenahan integritas atau kejujuran masyarakat.

Bukan hal baru kalau pengembangan pariwisata juga terbentur dengan persoalan kejujuran masyarakat sekitar.
Meski upaya mengembangkan pariwisata itu tidak mudah, Rizal tetap meminta pemerintah daerah optimis.

Harus dicoba agar sektor pariwisata bisa tumbuh dan mampu memberikan sumbangsih terhadap kesejahteraan masyarakat. "Kepahitan itu kita ubah jadi kemanisan. Kita enggak bisa menikmati pesimisme, itu terlalu mewah untuk dinikmati. Jangan belum apa-apa (bilang) enggak mungkin. Kalau kita coba, ada jalannya," katanya.

Kementerian Pariwisata sendiri telah menetapkan target kunjungan wisatawan ke Indonesia tahun 2016 sebesar 272 juta wisatawan. Jumlah tersebut terbagi atas 12 juta wisatawan mancanegara dan 260 juta wisatawan nusantara. Dengan kunjungan wisatawan mancanegara tersebut, Arief memproyeksikan Indonesia akan menerima pendapatan devisa sebesar Rp 172 triliun.

Kemudian, untuk wisatawan nusantara, mantan Direktur Telkom tersebut menargetkan dengan jumlah pengeluaran sebesar Rp 223 triliun.

Sejak awal 2016, pemerintah pun sudah menyusun event nasional maupun internasional untuk menarik minat minat wisatawan. Di antaranya, Festival Grebeg Sudiro, Dukungan Wisata Religi Dzikir Nasional, Gerhana Matahari Total, Festival Tambora, Festival Kuliner Nusantara, Lake Toba Ultra, Tour de Singkarak, Jakarta Marathon, Bono Surfing Expedition dan Musi Triboatton.

Saat ini destinasi utama Indonesia masih dipegang oleh Bali. Lombok sebagai daerah yang berdekatan dengan Bali masih menjadi tujuan wisata kedua setelah Bali.

"Itu tetap kita lakukan sebagai secondary destination, tetapi sekarang ini ingin Lombok menjadi destinasi utama. Jadi orang dari luar nanti akan langsung ke Lombok atau lebih lama tinggal di Lombok," kata Arief.

Tahun 2015, Lombok telah dikukuhkan sebagai World Best Halal Tourism Destination dan World Best Halal Honeymoon Destination dalam ajang The World Halal Travel Summit/ Exibition yang diumumkan di Uni Emirat Arab.

Momentum inilah yang akan dimanfaatkan sebagai ajang promosi untuk mengenalkan Lombok sebagai tujuan pariwisata halal dunia. Menurut Arief, untuk menarik minat wisatawan datang langsung ke Lombok ada beberapa hal harus dibenahi di antaranya meningkatkan promosi pariwisata, mempersiapkan SDM dan pembenahan beberapa destinasi khusus halal.

Selain itu, yang perlu dilakukan adalah menambah jadwal penerbangan langsung dari Bandara Internasional Lombok (BIL) menuju beberapa negara yang menjadi 'pasar' seperti Singapura, Malaysia dan China.

Terkait hal ini, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi optimistis dengan mengusung brand destinasi wisata halal dunia, maka NTB memiliki peluang lebih untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

Dan sejak tahun lalu pemerintah sudah membebaskan visa bagi 169 negara. Diharapkan kebijakan itu mendongkrak kedatangan wisatawan mancanegara.

Terakhir, pemerintah menetapkan 10 destinasi wisata yang akan diprioritaskan, yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Wakatobi, Labuan Bajo dan Pulau Morotai.

*Toba
Danau vulkanik yang memiliki panjang 100 km dan lebar mencapai 30 km masih menjadi salah satu primadona wisata di Sumatera Utara. Danau yang dilengkapi dengan pulau kecil di tengahnya ini dikenal memiliki pemandangan matahari tenggelamnya yang indah. Dengan lokasinya yang bisa ditempuh hanya dalam waktu 4 jam perjalanan menggunakan rute Medan – Parapat atau Medan – Brastagi, Danau Toba pada 2016 diharapkan mampu menarik kunjungan wisata yang lebih banyak.

* Tanjung Kelayang

Pantai Tanjung Kelayang, Belitung merupakan gudang bagi banyak pantai yang indah. Salah satu pantai menawan yang ada di Belitung adalah Tanjung Kelayang. Hamparan pasir putih dan bebatuan cadas menjadikan pantai memiliki ciri khasnya tersendiri. Pembangunan infrastruktur dan pengelolaan pantai menjadi fokus perbaikan ke depan.

* Kepulauan Seribu

Selain menjadi resort island, kepulauan ini dikenal dikenal sebagai taman nasional laut dengan cagar laut seluas 106 ribu kektar. Secara administrasi, Kepulauan Seribu terdiri dari tiga kelurahan, yaitu Kelurahan Pulau panggang, Pulau Kelapa, dan Pulau Harapan. Ketiga kelurahan tersebut dibagi menjadi empat zona, yaitu zona inti, zona perlindungan, zona pemanfaatan wisata, dan zona pemukiman. Untuk mengunjungi Kepulauan Seribu dapat dicapai menggunakan kapal kecil yang bersandar di Marina Ancol

* Tanjung Lesung

Pantai Tanjung Lesung terkenal dengan panorama alamnya yang indah. Tak hanya itu, pasirnya yang putih dan pemandangan bawah lautnya yang menawan juga menjadi daya tarik wisatawan untuk datang. tak heran jika kawasan pantai yang ada di Banten ini menjadi salah satu destinasi yang menjadi prioritas di tahun mendatang. Apalagi infrastruktur di kawasan ini juga telah mengalami banyak perbaikan

* Borobudur
Candi Borobudur merupakan candi Buddha terbesar di dunia yang menjadi salah satu keajaiban dunia. Candi yang dibangun oleh Raja Samaratungga dari dinasti Syailendra pada abad ke-8 ini kini telah dikelilingi berbagai taman wisata dengan berjuta keindahannya. Terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, 40 km dari Jogjakarta, candi ini akan menjadi prioritas kunjungan wisatawan di tahun 2016.

* Bromo, Tengger, Semeru
Masalah tiket menjadi problem besar bagi pariwisata Gunung Bromo.
Di taman nasional yang memiliki luas 50.276,2 hektar ini terdapat sekitar 137 jenis burung, 22 jenis mamalia, dan 4 jenis reptilia. Kawasan ini juga menjadi satu-satunya tempat konservasi yang memiliki laut pasir seluas 5.250 hektar yang berada pada ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut.

* Mandalika
Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Di tahun mendatang kawasan Mandalika yang ada di NTB menjadi prioritas kunjungan wisatawan. Di kawasan ini tengah dibangun resort bertaraf internasional. Tak hanya itu, untuk mendukung aktivitas pariwisata, kawasan ini juga telah dibangun infrastruktur yang memudahkan wisatawan.

* Wakatobi

Wakatobi merupakan salah satu spot menyelam terbaik yang ada di Indonesia. Meski demikian, Wakatobi masih kurang mendapat kunjungan jika dibandingkan dengan spot-spot menyelam lainnya. Ke depan Wakatobi akan mendapat perhatian khusus sebagai salah satu destinasi yang menjadi prioritas pengembangan.

* Morotai

Pulau Morotai memiliki banyak sisi menarik yang dapat dinikmati. Pantai yang landai dengan pasir putih dan airnya yang jernih ini menggoda banyak orang untuk berenang. Untuk mencapai salah satu pulau indah yang ada di Maluku Utara ini, dari Ternate wisatawan bisa menggunakan speedboat selama 1 jam perjalanan menuju Sidangoli. Dari Sidangoli perjalanan dilanjutkan selama 3 jam ke Tobelo menggunakan kendaraan darat. Dari kawasan ini perjalanan dilanjutkan menggunakan speedboat selama 1,5 jam untuk sampai ke Pulau Morotai.

* Labuan Bajo
Labuan bajo merupakan pelabuhan yang tak pernah sepi dari aktivitas perahu wisatawan. Dari kawasan ini, wisatawan bisa mengunjungi banyak destinasi wisata unggulan yang ada di NTT, seperti Pulau komodo, Pulau Rinca, dan Pink Beach. 7

Komentar