nusabali

Diarahkan Jadi Objek Wisata, Pihak Desa Libatkan Pecalang

  • www.nusabali.com-diarahkan-jadi-objek-wisata-pihak-desa-libatkan-pecalang

Perbekel Silangjana, Komang Suparma, yakin Air Terjun Bertingkat bisa berkembang sebagai objek wisata eksotik karena didukung keberadaan kolam permandian dan wahana permainan anak-anak yang dibangun krama setempat

Air Terjun Bertingkat di Desa Silangjana, Kecamatan Sukasada, Buleleng

SINGARAJA, NusaBali
Nama Desa Silangjana, Kecamatan Sukasada, Buleleng belakangan banyak dibicarakan masyarakat. Ini lantaran di desa tersebut ada kolam renang lengkap dengan wahana permainan anak-anak. Tapi di balik itu, Desa Silangjana sejatinya menyimpan potensi wisata eksotik berupa Air Terjun Bertingkat. Pihak desa setempat pun mulai pikirkan pengembangan potensi wisata Air Terjun Bertingkat ini, dengan memprioritaskan keamanan pengunjung. Pecalang pun ikut dilibatkan.

Desa Silangjana di mana terdapat Air Terjun Bertingkat, berada di perbatasan Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng (di sisi timur), Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada (di sisi barat), Desa Alasangker, Kecamatan Buleleng (di sisi utara), dan kawasan perbukitan (sisi selatan). Ada dua titik lokasi air terjun di kawasan Desa Silangjana.

Kedua titik air terjun tersebut berlokasi di Banjar Dajan Margi, Desa Silangjana. Saalah satu titik air terjun berada di tebing setinggi 50 meter lebih, sementara air terjun satunya lagi muncul dari ketinggian tebing 35 meter. Jarak antara satu lokasi air terjun dengan lokasi air terjun lainnya sekitar 1 kilometer.

Kedua air terjun di Desa Silangjana ini memiliki keunikan tersendiri. Khusus di lokasi air terjun yang tingginya sekitar 50 meter, terdapat goa-goa kecil di bawahnya. Sedangkan untuk lokasi air terjun dengan ketinggian tebing 35 meter, terdapat dua tingkat air terjun. Karenanya, disebut juga sebagai Air Terjun Bertingkat.

Kedua lokasi air terjhun di Desa Silangjana ini boleh dikata masih relatif perawan alias belum banyak dikunjungi orang. Buktinya, belum ada akses jalan yang memadai menuju lokasi kedua air terjun. Di samping itu, lokasi air terjun juga belum ditata.

Informasi yang dihimpun NusaBali, dua lokasi air terjun di Desa Silangjana ini jauh sebelumnya pernah dikunjungi wisatawan asing sekitar tahun 2000. Namun, karena masalah keamanan, di mana wisatawan asing tersebut kehilangan barang bawaannya, lokasi air terjun ini tidak pernah lagi dikunjungi turis.

Kepala Desa (Perbekel) Silangjana, I Komang Suparma, juga mengakui pernah ada upaya pencurian terhadap barang bawaan wisatawan asing yang kunjungi air terjun kala itu. Karena itu, masalah keamanan akan menjadi prioritas dalam upaya pengembangan objek wisata Air Terjun Bertingkat di Desa Silangjana nanti.

Menurut Perbekel Komang Suparma, pihaknya segera akan membentut Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) guna pengembangan Air Terjun Bertingkat ini. Selain itu, pecalang juga akan dilinatkan dalam pengembangan objek wisata Air Terjun Bertingkat di desanya.

“Sekarang kami sedang mengupayakan pengembangan dua lokasi air terjun di Desa Silangjana ini untuk objek wisata. Tentu nanti masalah keamanan akan menjadi prioritas kami,” ujar Perbekel Suparma saat mengantar NusaBali ke lokasi air terjun di dresanya, Minggu (8/5) lalu.

Perbekel Suparma menyebutkan, pihaknya ingin dua lokasi air terjun di Desa Silangjana kelak bisa menjadi salah satu objek wisata alternatif di Kabupaten Buleleng. Karena itu, dalam waktu dekat pihaknya akan berkoordinasi dengan pemilik lahan di sepanjang lokasi menuju air terjun, untuk penataan akses jalan. Apalagi, pihaknya juga ingin membuat jalur trakking di dua air terjun tersebut.

“Kami akan melibatkan pihak adat juga dalam penataan objek wisata air terjun ini, sehingga pengembangannya nanti tidak timbulkan masalah. Apalagi, lokasinya berada di perbatasan dengan Desa Pegayaman di sisi barat,” terang Perbekel Suparm.

Pihaknya yakin objek wisata Air Terjun Bertingkat di Desa Silanjana akan cepat berkembang, karena sudah didukung dengan pengembangan objek kolam permadian dan wahana permainan anak-anak. Kolam pemandian dan wahana permainan anak-anak itu dikembangkan oleh Mang Sura, seorang krama Desa Silangjana.

Kendati belum dibuka secara resmi, kolam pemandian tersebut telah menjadi objek alternatif bagi warga Kota Singaraja. Tiap hari, rata-rata hampir 100 pengunjung yang datang. Kolam pemadian seluas 40 are tersebut berada di tengah-tengah persawahaan. Air kolam pun memanfaatkan air yang berasal dari mata air, sehingga air kolam selalu bersih.

Sementara itu, jika berhasil dikembangkan sebagai objek wisata nanti, maka Air Terjun Bertingkat di Desa Silangjana, Kecamatan Sukasada akan menambah panjang daftar deretan objek wisata air terjun di Kabupaten Buleleng. Di luar Air Terjun Bertingkat yang baru akan dikembangkan ini, sudah ada 10 objek wisata air terjun di wilayah Buleleng.

Perlu dicatat, dari 10 air terjun yang telah dikembangkan sebagai objek wisata tersebut, empat di antaranya berada di wilayah Kecamatan Sukasada, Buleleng, yakni Air Terjun Kembar (di Desa Gitrgit), Air Terjun Kroya (di Desa Sambangan), Air Terjun Ambengan (di Desa Ambengan), dan Air Terjun Sipoklapuk (di wilayah Desa Selat).

Sedangkan enam air terjun lainnya tersebar di beberapa wilayah kecamatan berbeda, masing-masing Air Terjun Corot (di Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng), Air Terjun Melanting (di Desa Munduk, Kecamatan Banjar), Air Terjun Singsing (di Desa Temukus, Kecamatan Banjar), Air Terjun Les (di Desa Les, Kecamatan Tejakula), Air Terjun Sekumpul (di Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan), dan Air Terjun Tinggarsari (di Desa Tinggarsari, Kecamatan Busungbiu). 7 k19

Komentar