Yowana Kuta Utara Gelar Doa di Taman Pujaan Bangsa Margarana
Peringatan hari Puputan Margaran ke-72 puluhan anggota yowana Kecamatan Kuta Utara melakukan tabur bunga dan doa bersama di Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa Margarana, Desa/Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Selasa (20/11) sore.
MANGUPURA, NusaBali
Kegiatan ini merupakan pertama kali dilakukan oleh yowana Kecamatan Kuta Utara sejak dibentuk Desember 2017 yang lalu.
“Kegiatan ini dilaksanakan berangkat dari rasa keprihatinan kami tentang kurangnya kesadaran kaum milenial dalam memperingati jasa para pahlawan, terutama pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai. Spirit puputan itu identik dengan orang Bali. Puputan saat perang dahulu adalah bagaimana para pejuang mempertahankan tanah Bali ini dari gempuran Belanda. Lalu kini apa yang dilakukan? Misalnya mempertahankan adat, budaya, dan tanah Bali dari pengaruh luar,” kata Ketua yowana Kecamatan Kuta Utara dr I G Prayoga.
Peringatan Hari Puputan Margarana ke-72 diawali dengan kerja bakti di Monumen Wira Darma Satya, Kerobokan. Dikatakan monumen tersebut merupakan salah satu titik penting perjuangan rakyat Bali melawan penjajah.
Dia mengatakan kondisi dari monumen Puputan Margarana ini masih banyak hal yang perlu diperhatikan. Misalnya masalah kebersihan. “Saya pribadi sejak empat tahun yang lalu selalu berkunjung ke sana. Hari ini (kemarin) kami bersyukur bisa datang ke sana lagi dengan orang-orang peduli dengan hal ini. Kondisi kebersihan saya lihat kurang bagus. Ini tugas kita semua bukan hanya pemerintah,” ucapnya. *po
Kegiatan ini merupakan pertama kali dilakukan oleh yowana Kecamatan Kuta Utara sejak dibentuk Desember 2017 yang lalu.
“Kegiatan ini dilaksanakan berangkat dari rasa keprihatinan kami tentang kurangnya kesadaran kaum milenial dalam memperingati jasa para pahlawan, terutama pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai. Spirit puputan itu identik dengan orang Bali. Puputan saat perang dahulu adalah bagaimana para pejuang mempertahankan tanah Bali ini dari gempuran Belanda. Lalu kini apa yang dilakukan? Misalnya mempertahankan adat, budaya, dan tanah Bali dari pengaruh luar,” kata Ketua yowana Kecamatan Kuta Utara dr I G Prayoga.
Peringatan Hari Puputan Margarana ke-72 diawali dengan kerja bakti di Monumen Wira Darma Satya, Kerobokan. Dikatakan monumen tersebut merupakan salah satu titik penting perjuangan rakyat Bali melawan penjajah.
Dia mengatakan kondisi dari monumen Puputan Margarana ini masih banyak hal yang perlu diperhatikan. Misalnya masalah kebersihan. “Saya pribadi sejak empat tahun yang lalu selalu berkunjung ke sana. Hari ini (kemarin) kami bersyukur bisa datang ke sana lagi dengan orang-orang peduli dengan hal ini. Kondisi kebersihan saya lihat kurang bagus. Ini tugas kita semua bukan hanya pemerintah,” ucapnya. *po
Komentar