nusabali

Aliranan Air Telaga Waja Tak Terukur

  • www.nusabali.com-aliranan-air-telaga-waja-tak-terukur

Ada empat lembaga yang mengurusi soal sumber air di Telaga Waja dan keempatnya tidak pernah ada titik temu, untuk merealisasikan pelayanan.

AMLAPURA, NusaBali
Pihak PDAM Karangasem mendapatkan sumber air baru setelah mulai sebulan terakhir mendapatkan suplai  dari proyek Sungai Telaga Waja. Namun eksploitasi air itu masih tanpa diukur dengan meteran. Padahal belum ada penandatanganan naskah kerjasama, dengan UPT (Unit Pelaksana Teknis) Provinsi Bali, tetapi telah memanfaatkan air tersebut sementara PDAM belum bayar.

Namun, sesuai perjanjian lisan, rencananya pihak PDAM membeli Rp 1.200 per meterkubik.  Direktur PDAM I Gede T Baktiyasa mengakui hal itu. Walau belum ada penandatanganan kerjasama, air telah mengalir, digunakan melayani Kecamatan Selat, Kecamatan Sidemen dan Kecamatan Rendang. Baktiyasa menjelaskan hal itu di Amlapura, Minggu (25/10).

Penjelasan lisan katanya, telah ada kata sepakat, PDAM membeli Rp 1.200 per meter kubik, hanya saja belum ada MoU. “Tetapi air telah mengalir sejak sebulan terakhir, sehingga pelayanan di Kecamatan Selat, Kecamatan Rendang dan Kecamatan Sidemen, jadi lancar,” katanya.

Padahal yang mengurus proyek air Sungai Telaga Waja, ada empat lembaga, yakni: Balai Wilayah Sungai Bali-Penida, Dinas PU Provinsi Bali, PK PAM (Peningkatan Kinerja Perusahaan Air Minum) dan UPT (Unit Pelaksana Teknik) Provinsi Bali. Keempat lembaga tersebut tidak pernah ada titik temu, untuk merealisasikan pelayanan.

Semasa pemerintahan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg 2005-2010, dan tahun 2010-2014, beberapa kali dipertemukan, tidak ada solusi. Sehingga air tersebut mestinya mengalir hingga ke Kecamatan Kubu mulai tahun 2012, masih terbengkalai.

“Terpenting nantinya kami membeli Rp 1.200 per meter kubik, selanjutnya kami jual dengan harga dasar Rp 1.500 per meter kubik. Kami hanya menerima aliran air, tidak ada hubungan dengan infrastruktur pipa itu,” katanya.

Selanjutnya...

Komentar