nusabali

Demo Sopir Taksi Rusuh, 83 Ditangkap

  • www.nusabali.com-demo-sopir-taksi-rusuh-83-ditangkap

Aksi demo sopir taksi konvensional yang menolak angkutan transportasi berbasis aplikasi online di Jakarta, Selasa (22/3), berlangsung rusuh. 

Ada Spanduk ‘Bali-Lombok Berani Tolak Uber dan Grab’

JAKARTA, NusaBali 
Setidaknya, 83 orang ditahan polisi terkait aksi demo anarkis yang disertai sweeping tersebut.

Menurut Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Nandang Jumantara, penangkapan dan penahanan 83 orang itu merupakan langkah yang diambil kepolisian karena demo anarkis. "Ada aksi sporadis yang melakukan sweeping terhadap teman-teman taksi yang mengangkut penumpang," ujar Nandang Jumantara dalam jumpa pers di Kemenko Polhukam, Jakarta tadi malam. "Kami tangkap 83 orang, kita proses apakah menjadi tersangka atau tidak," katanya.

Demo yang berlangsung anarkis, Selasa kemarin, bukan hanya melibatkan perseteruan antara sopir taksi konvensional vs sopir angkutan transportasi berbasis aplikasi online seperti Uber, GrabCar, dan GoJek. Juga terjadi sweeping sesama taksi konvensional. Di beberapa lokasi, sejumlah sopir taksi konvensional juga disweeping massa ojek online. Contohnya, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan di mana 3 sopir taksi dihadang massa driver GoJek yang berujung pada aksi perusakan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Muhammad Iqbal, mengatakan ada sejumlah pengemudi taksi online yang diamankan karena membawa senjata tajam. Menurut Iqbal, dua pengemudi dari dua grup taksi online diamankan karena ditemukan senjata tajam itu ditemukan di kendaraan mereka. "Prinsipnya kita akan melakukan penegakan hukum," urai Iqbal.

Aksi demo di Jalan Gerbang Pemuda Senayan juga berlangsung anarkis. Di tempat ini, para driver GoJek disweeping sopir taksi dari Express dan Blue Bird. Aksi ini bermula dari salah seorang driver GoJek yang menabrak sopir taksi. Kemudian, sopir taksi lainnya terpancing. Terlebih, mereka dapat isu driver GoJek akan menyerang. Para sopir taksi pun mempersiapkan diri.
Setelah tabrakan itu, ada oknum entah dari pihak mana, membawa bensin, lalu menyalakan api di tengah jalan. Habis itu, lewat lagi satu driver GoJek. Karena masih panas tensinya, sopir taksi mensweeeping driver GoJek. Driver tersebut dijatuhkan dari motor, lalu motornya dirusak.

Sementara itu, pemandangan unik terjadi dalam aksi demo sopir taksi konvensional di ruas jalan Slipi-Semanggi. Pasalnya, ada di antara sopir taksi yang membawa spanduk bertulisan ‘Bali dan Lombok Berani Larang Uber dan Grab, Kenapa Jakarta Tidak? Ada Apa dengan Pejabat di Jakarta?’

Salah satu sopir taksi yang membentangkan spanduk itu adalah Khaliri. Menurut Khaliri, dia dan temannya sengaja membawa spanduk bertulisan seperti itu, karena di Bali dan Lombok saja Grab dan Uber ditolak. “Kenapa di Jakarta tidak? Kami jadi bertanya-tanya dengan pejabat di sini, ada apa gerangan? Padahal, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sudah tegas menyatakan menolak, karena mereka melanggar aturan,” ujar Khaliri kepada NusaBali.

Meski membentangkan spanduk tersebut, menurut dia, perwakilan taksi dari Bali tidak ikut demo. Pihaknya juga belum komunikasi dengan para sopir taksi di Bali. “Kami membawa spanduk ini, karena di Bali saja ditolak. Semoga aspirasi kami disini di respon dan ditindaklanjuti,” jelas Khaliri, yang kesehariannya sopir taksi Blue Bird Pool Puri Indah, Jakarta Barat. 7 k22

Komentar