nusabali

Diskes Bali Gelar Persami untuk Kampanyekan Kesehatan

  • www.nusabali.com-diskes-bali-gelar-persami-untuk-kampanyekan-kesehatan

Satuan Karya (Saka) Bakti Husada Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) menggelar kegiatan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) di Wantilan Bumi Perkemahan Margarana Tabanan, Sabtu (23/6).

TABANAN, NusaBali
Persami yang mengambil tema ‘Scouts Marketing Camp’ ini mewujudkan sales Kesehatan menuju Pariwisata Aman diikuti oleh anggota pramuka sebanyak 100 peserta. Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Bali, Dina Nardiani, 52, mengatakan kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kampanye gerakan masyarakat untuk hidup sehat. "Namun dibalut dengan kegiatan Persami dengan strategi bina suasana dan pemberdayaan anggota pramuka," ujarnya.

Kata dia, ada 100 peserta yang ikut. Terdiri dari 19 orang dari unsur gerakan pramuka kwartir daerah (Kwarda) Bali, tim pengembangan SDM Provinsi Bali dan Dinas Kesehatan Provinsi. Kemudian 81 orang dari kontingen cabang di masing-masing kabupaten dengan mengirim 9 orang peserta yang berasal dari dinas kesehatan dan kwartir cabang (Kwarcab).

Dijelaskan, mereka akan digembleng selama dua hari dari Sabtu (23/6) hingga Minggu (24/7). Mereka akan diberikan materi kesehatan seperti materi tentang Konsumsi Buah dan Sayur dengan baik, lakukan aktifitas fisik, tidak merokok, lakukan cek kesehatan rutin dan pemberantasan sarang nyamuk.

Dengan harapan nantinya mereka dapat mengaplikasikan materi yang didapat, layaknya mirip selles yang mempromosikan dagangan mereka dengan baik. "Materi ini kami harapkan bisa diaplikasikan kepada diri sendiri dulu, kemudian baru disebar ke orang lain minimal teman sekolah dan keluarga," jelas Nardiani.

Menurutnya sosialisasi hidup sehat tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, melainkan semua pihak turut ambil peran, mulai dari diri sendiri terutama generasi muda. Sehingga pada Persami inilah disepakati lima tema itu karena merupakan langkah kecil tetapi memiliki efek kesehatan yang besar. Menurutnya, Makan buah saat ini masih kecil kebiasaan masyarakat, begitu pula merokok masih sangat besar pengaruhnya terutama di Bali padahal tidak ada pabrik rokok. "Nah ini perlu kesadaran sehingga kalau sudah sehat otomatis pariwisata akan aman," bebernya. *d

Komentar