nusabali

Krisis Air, Subak Tohpati Terlantarkan

  • www.nusabali.com-krisis-air-subak-tohpati-terlantarkan

Puluhan hektare lahan di Subak Tohpati, Desa Tohpati, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, terlantar. Penyebabnya, krisis air menimpa hampir sejak tiga tahun.

SEMARAPURA, NusaBali
Sawah subak itu pun kini ditumbuhi semak belukar. Akibatnya, tak sedikit petani beralih pekerjaan, antara lain menjadi buruh bangunan dan berternak.

Kelian Subak Tohpati Nengah Sudana saat ditemui Minggu (14/2) mengatakan, kondisi ini diperkirakan terjadi akibat persoalan pembagian air. Dimana selama ini Subak Tohpati hanya mengandalkan air dari Desa/Kecamatan Tembuku, Bangli. Namun belakangan ini, petani di Tembuku lebih sering menanam padi, ketimbang palawija. “Maka, kami sulit menanam padi karena kekurangan air,” katanya.

Kata dia, Subak Tohpati terbagi menjadi enam tempek yakni Tempek Kangin, Bedugul, Padang Luwah, Kwalon, Gerembeng, dan Abian Salak. Petani aktif 81 orang dan pemilik sawah 200 orang lebih dengan luas lahan 75 hektare. Biasanya sekali panen padi petani bisa mendapatkan 5,5 ton/hektare. “Dari 75 hektare lahan itu, hanya hanya 20 hektare lahan yang bisa ditanami padi yakni di sisi utaranya,” ujarnya.

Sedangkan sisanya tidak dapat ditanami apa-apa, karena tidak ada air. Selain itu Sudana mengatakan petani juga tidak bisa secara berturut-turut menanam palawija. Karena kondisi palawija yang bagus hanya bisa ditanam dua kali, setelah itu akan mati. Kini banyak petani beralih pekerjaan jadi buruh bangunan, bertenak sapi dan babi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Kami minta supaya perhatian Pemkab Klungkung mencarikan solusi,” harapnya.

Sudana juga berharap Dinas PU dan Dinas Pertanian di Klungkung dan Provinsi Bali turun tangan memfasilitasi masalah pembagian air tersebut. Karena Subak Tohpati dan Tembuku, Bangli bernaung di Subak Gede yang ditangani pihak provinsi. Sehingga pola tanam bisa dilakukan secara teratur.

Perbekel Tembuku I Ketut Muliarsa dikonfirmasi terpisah, menampik hal itu. Dia menjelaskan sejak satu setengah tahun ini, debit irigasi Subak Tembuku menurun. Sejumlah titik saluran irigasi juga bocor sehingga debit air ke subak berkurang. “Meskipun hal ini sudah sempat diperbaiki oleh pemerintah, namun airnya memang masih kecil,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali Ir Ida Bagus Wisnuardhana saat dikonfirmasi mengatakan, penanganan masalah itu ada di kewenangan Dinas PU dan Dispenda Klungkung. “Persoal ini sudah dimediasi oleh PU Klungkung,” ujarnya. 

Kepala Dinas PU Klungkung I Gusti Supartana dan Kepala Dinas PU Bangli Ida Bagus Widiatmika, saat dikonfirmasi via handphonenya, tak aktif. 7 w

Komentar