nusabali

Lahan Menyusut, Padi Masih Jadi Produk Unggulan Kota Denpasar

  • www.nusabali.com-lahan-menyusut-padi-masih-jadi-produk-unggulan-kota-denpasar

DENPASAR, NusaBali - Meskipun lahan pertanian di Denpasar terus mengalami penyusutan akibat beralih fungsi jadi perumahan, hasil pertanian padi di Kota Denpasar masih menjadi unggulan dan cukup melimpah.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar, Anak Agung Gde Bayu Brahmasta, Kamis (18/1) mengungkapkan, padi saat ini masih menjadi produk pertanian unggulan di Kota Denpasar dibandingkan produk hortikultura seperti cabai dan bawang merah. Pada 2023 produksi padi di Kota Denpasar mencapai 26.763,23 ton.

Angka tersebut berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kota Denpasar. Selain padi, hasil pertanian yang diproduksi sepanjang tahun 2023 yaitu sayur hijau sebanyak 2.730,96 ton, kangkung 6.900,37 ton, bayam 615,85 ton, cabai 67,33 ton dan bawang merah 277, 06 ton.  

Dilihat dari hasil panen per luas lahan, bawang merah menempati posisi tertinggi yakni 215,27 kwintal per hektare. Sementara produk lainnya, sayur hijau 176,08 kwintal per hektare, kangkung 152,02 kwintal per hektare, padi 81,96 kwintal per hektare, cabai 67,33 kwintal per haktare dan bayam 57,02 kwintal per hektare.

Menurut Brahmasta, padi memang menjadi produk pertanian unggulan di Kota Denpasar. “Hal ini dikarenakan padi merupakan produk pangan utama untuk ketahanan pangan masyarakat. Petani juga lebih cenderung menanam padi,” tegas Brahmasta.

Disisi lain, menurut Brahmasta, lahan di Kota Denpasar juga subur yang cocok dengan jenis tanaman padi. Per 2023 lalu, luas sawah untuk tanaman padi di Kota Denpasar masih seluas 1.819 hektare. “Denpasar mempunyai lahan yang subur dengan produktivitas tinggi,” tegasnya.mis

Komentar