nusabali

Hujan Sehari, Banjir dan Pohon Bertumbangan

  • www.nusabali.com-hujan-sehari-banjir-dan-pohon-bertumbangan

Sejumlah ruas jalan yang tergenang air juga menyebabkan kemacetan.

DENPASAR, NusaBali
Hujan deras mengguyur hampir sebagian wilayah di Bali, termasuk Kota Denpasar pada Rabu (3/2) kemarin sejak pagi. Hujan yang baru berhenti sekitar pukul 17.30 wita, mengakibatkan sejumlah ruas jalan dan rumah penduduk terendam banjir. Bahkan terjadi setidaknya 4 kasus pohon tumbang. Beruntung tidak ada korban jiwa akibat banjir, namun masyarakat terutama pengguna jalan harus rela kendaraannya 'berenang'. Bahkan di kawasan Kecamatan Denpasar Barat dan Denpasar Selatan diberikan status awas, ketika air sungai makin meluap dan merendam rumah warga.

Informasi yang berhasil di himpun dari Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar, genangan air cukup tinggi terlihat di Jalan Pulau Buton dan Pulau Bali Sanglah menyebabkan kemacetan yang cukup parah. Bahkan sempat ada dua kendaraan roda empat yang terseret air hujan.  Selain itu, banjir juga terjadi di beberapa jalan di sekitar Panjer, Denpasar Selatan, seperti Jalan Tukad Irawadi, Jalan Tukad Melangit serta Jalan Waturenggong. Demikian juga di Jalan Sudirman depan SMAN 2 Denpasar diakibatkan manhole jebol.

Sementara dari informasi Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Denpasar, ketinggian air hujan yang cukup parah terjadi di kawasan Jalan Mertasari Gang Mahabarata (Perumahan Mahabarata), Jalan Sidakarya dekat Pasar Suwung Batan Kendal, Perumahan Jalan Tukad Batanghari V, dan Perumahan Bumi Ayu, Sanur. "Airnya cukup tinggi, sudah masuk ke halaman rumah warga. Yang di Batanghari malah nyaris masuk kamar warga karena kondisi teras yang cukup rendah," kata Kabid Pengairan Dinas PU Kota Denpasar, Ngurah Putra Sanjaya.

Sementara di Denpasar Barat, banjir terjadi di kawasan Padangsambian seperti Jalan Padang Kartika, Padang Kertha, Uma Dwi, Komplek Perumahan Purnawira, serta kawasan sekitarnya. "Ketinggian air di sini sepertinya paling tinggi. Kira-kira sepinggang," ujarnya.

Menurut dia, air hujan ini lama surut lantaran air laut saat ini sedang pasang. "Air dari hulu intensitasnya besar, sementara air laut di selatan juga pasang. Sehingga air yang datang dari hulu agak lama surutnya," jelasnya. Terkait berapa rumah warga yang terendam, pihaknya masih melakukan pendataan bersama tim dari BPBD. "Belum ada, masih didata. Ini kita lagi atensi terus," imbuhnya.

Selain banjir, di Denpasar juga terjadi pohon perindang yang roboh. Kasubag Pemberitaan Humas Kota Denpasar I Dewa Gede Rai menyebutkan setidaknya ada empat pohon tumbang. Rinciannya pohon asem berdiameter 1,5 meter di Jalan Udayana depan Kodam IX Udayana, nyaris merobohkan ATM milik BRI yang ada di sampingnya. Pohon Dadap di Jalan Raya Puputan Renon tepatnya depan Konsulat India, pohon lamtoro  di Jalan Bypass Ngurah Rai Kepaon, pohon Geloka depan Kantor Gubernur Bali dan pohon perindang di Jalan Hayam Wuruk depan SPBU.

Sementara itu, Sekda Denpasar, AAN Rai Iswara yang juga selaku Kepala BPBD Kota Denpasar menginstruksikan semua SKPD terkait termasuk para camat, kades/lurah untuk tanggap bencana dengan ikut memantau di wilayahnya masing-masing. "Semua SKPD harus tanggap bencana, baik itu BPBD, PU, DKP, termasuk pula Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial," perintahnya.

Ditambahkan, untuk menanggulangi bencana banjir, anggota BPBD Kota Denpasar siaga di 5 Pos antara lain di Pos Induk Jalan Imam Bonjol, Pos Juanda Renon, Pos Cokroaminoto, Pos Mahendradatta, serta Pos Balawista di Pantai Matahari Terbit Sanur.7 nv

Komentar