nusabali

Pemprov Bali Kembali Disodok Penipuan

  • www.nusabali.com-pemprov-bali-kembali-disodok-penipuan

Salah satu rekanan yang ikut tender menjadi korbannya, karena telah mengirimkan sejumlah uang kepada si penipu yang telah menjanjikannya sebagai pemenang.

Guna mencegah bertambahnya korban, Teneng menghimbau para penyedia barang dan jasa dan tidak gampang percaya terhadap jalan pintas yang ditawarkan dalam proses pelelangan. Lebih dari itu, rekanan juga diingatkan agar tidak meladeni jika ada oknum yang menghubungi dengan membawa nama pimpinan. “Apabila menemui hal-hal yang mencurigakan seperti tersebut diatas, para penyedia diharap langsung menghubungi ULP di nomor telp. 0361-243576 atau sms centre Pemprov Bali 08113881875, agar bisa lebih jelas dalam mendapatkan informasi” pinta Teneng.
 
Sementara Ketua Komisi I DPRD Bali yang membidangi Perizinan dan Perundang-undangan, I Ketut Tama Tenaya secara terpisah mengatakan, kasus penipuan sebelumnya sudah terjadi dengan mencatut program JKBM. Kemudian sekarang lagi terjadi penipuan dan masyarakat jadi korban. “Harusnya ada cegah dini, sosialisasikan oleh lembaga itu sendiri. ULP misalnya, harusnya sejak awal sosialisasikan mekanisme pengadaan barang dan jasa itu,” kata Tama Tenaya.
 
Namun demikian menurut Tama Tenaya, kasus penipuan yang terjadi di Pemprov Bali dengan modus macam-macam dan berbagai cara itu agar tidak ditelan mentah-mentah, apalagi ada perusahaan juga mau mengirimkan uang. Padahal sebenarnya ULP tidak ada memungut uang atau biaya. “Jangan- jangan ada juga oknum yang memang bermain. Bagi kami sebagai lembaga kontrol di DPRD Bali, sebaiknya kasus penipuan ini dilaporkan ke penegak hukum, dan usut sampai tuntas. Pemprov Bali sosialisasikan juga program- pogram secara jelas untuk mencegah penipuan. Masyarakat harus mendapatkan informasi seluas-luasnya supaya mereka paham. Tidak boleh ada yang ditutupi informasinya,” ujar Tama Tenaya, menegaskan.  

Sebelumnya, Pemprov Bali juga disodok kasus penipuan dengan mengatasnamakan program unggulannya Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM). Sejumlah sulinggih didatangi oleh orang yang mengaku sebagai petugas dari JKBM yang membagikan kartu JKBM palsu dengan meminta sejumlah uang sebagai gantinya. Sang penipu
meyakinkan bahwa dengan menggunakan kartu e-JKBM palsu berwarna ungu itu, akan lebih mudah dan cepat mendapat pelayanan saat berobat. Disamping itu pelaku juga mengiming-imingi dengan tambahan asuransi jiwa dengan membayar premi yang harus dibayar tiap bulan.

Komentar