Hama Nyungah Serang Kelapa di Desa Pesedahan dan Nyuhtebel
Hama nyungah menyerang tanaman kelapa di Desa Pesedahan dan Desa Nyuhtebel, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, sejak lima tahun terakhir.
AMLAPURA, NusaBali
Akibatnya, kelapa sulit tumbuh daun dan berbuah. Sebab hama nyungah menyerang pangkal daun muda (janur).
Seratusan petani mengalami kerugian akibat serangan hama nyungah itu. Sebab, hama menyerang janur, sehingga pelepah kelapa tidak tumbuh. Kondisi itu berdampak gagalnya pertumbuhan buah.
Petani I Nengah Abdika dan I Wayan Tisna dari Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, mengeluhkan tanaman kelapa mulai gagal berbuah. “Bukan hanya terjadi krisis buah kelapa, juga krisis janur,” kata Abdika. Anggota DPRD Karangasem dari Desa Pesedahan I Nyoman Sumadi mengaku telah melaporkan kasus itu ke Dinas Pertanian, namun belum ada solusi.
Kadis Pertanian Karangasem I Wayan Supandi membenarkan, dapat laporan dari warga Desa Pesedahan dan Desa Nyuhtebel, terkait adanya hama nyungah yang menyerang kelapa. Bahkan telah menugaskan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) mengecek ke lokasi, termasuk memantau lingkungan sekitarnya.
Supandi mengatakan, lingkungan kebun kelapa di dua desa itu, sepenuhnya dikelilingi kandang ayam petelur. “Bisa saja kami memberantas hama nyungah dengan menyemprotkan pestisida untuk membunuh semua hama. Tetapi masalahnya, di sekeliling kebun ada ribuan ayam petelur. Nanti ayam bisa keracunan,” kata Supandi, Minggu (17/9).
Sebab, pestisida yang disemprotkan bisa tertiup angin, dan bisa mengakibatkan ayam di sekitarnya bisa mati. Hama nyungah itu terjadi, diakibatkan lingkungan kurang bersih, sanitasi kandang ayam petelur kurang tertata pembuangannya. “Kalau saja sanitasinya baik, pembuangan kotoran lancar, nyungah tidak akan muncul,” ungkap Supandi.
Hama kelapa bukan hanya nyungah. Beberapa jenis hama yang biasa menyerang kelapa adalah kumbang (rhinoceros beetle) bertanduk juga menyerang pangkal daun muda. Serangga merah (red weevil) menyerang batang pohon, larva ulat, rayap, ulat artona, belalang, dan sebagainya.
Peternak ayam petelur dari Desa Pesedahan I Nengah Rusnawan membantah, sanitasinya kurang baik di kandang miliknya. “Setiap hari kotoran ayam diangkut, dibeli petani dari Bangli. Kotoran tidak sampai menumpuk,” kata Rusnawan. *k16
Seratusan petani mengalami kerugian akibat serangan hama nyungah itu. Sebab, hama menyerang janur, sehingga pelepah kelapa tidak tumbuh. Kondisi itu berdampak gagalnya pertumbuhan buah.
Petani I Nengah Abdika dan I Wayan Tisna dari Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, mengeluhkan tanaman kelapa mulai gagal berbuah. “Bukan hanya terjadi krisis buah kelapa, juga krisis janur,” kata Abdika. Anggota DPRD Karangasem dari Desa Pesedahan I Nyoman Sumadi mengaku telah melaporkan kasus itu ke Dinas Pertanian, namun belum ada solusi.
Kadis Pertanian Karangasem I Wayan Supandi membenarkan, dapat laporan dari warga Desa Pesedahan dan Desa Nyuhtebel, terkait adanya hama nyungah yang menyerang kelapa. Bahkan telah menugaskan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) mengecek ke lokasi, termasuk memantau lingkungan sekitarnya.
Supandi mengatakan, lingkungan kebun kelapa di dua desa itu, sepenuhnya dikelilingi kandang ayam petelur. “Bisa saja kami memberantas hama nyungah dengan menyemprotkan pestisida untuk membunuh semua hama. Tetapi masalahnya, di sekeliling kebun ada ribuan ayam petelur. Nanti ayam bisa keracunan,” kata Supandi, Minggu (17/9).
Sebab, pestisida yang disemprotkan bisa tertiup angin, dan bisa mengakibatkan ayam di sekitarnya bisa mati. Hama nyungah itu terjadi, diakibatkan lingkungan kurang bersih, sanitasi kandang ayam petelur kurang tertata pembuangannya. “Kalau saja sanitasinya baik, pembuangan kotoran lancar, nyungah tidak akan muncul,” ungkap Supandi.
Hama kelapa bukan hanya nyungah. Beberapa jenis hama yang biasa menyerang kelapa adalah kumbang (rhinoceros beetle) bertanduk juga menyerang pangkal daun muda. Serangga merah (red weevil) menyerang batang pohon, larva ulat, rayap, ulat artona, belalang, dan sebagainya.
Peternak ayam petelur dari Desa Pesedahan I Nengah Rusnawan membantah, sanitasinya kurang baik di kandang miliknya. “Setiap hari kotoran ayam diangkut, dibeli petani dari Bangli. Kotoran tidak sampai menumpuk,” kata Rusnawan. *k16
Komentar