nusabali

Petugas Temukan Cacing Hati

  • www.nusabali.com-petugas-temukan-cacing-hati

Panitia kurban agar memisahkan pengolahan jeroan terserang cacing hati karena berpotensi mengkontaminasi daging lainnya.

Penyembelihan Hewan Kurban Idul Adha


SINGARAJA, NusaBali
Petugas kesehatan hewan Dinas Pertanian Buleleng, Jumat (1/9), bertepatan dengan perayaan Idul Adha 1438 H, menemukan cacing hati pada hewan kurban. Cacing tersebut ditemukan saat petugas menyambangi sebuah rumah pemotongan hewan di Lingkungan Jalak Putih, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Cacing hati yang merupakan penyakit hewan itu ditemukan pada dua ekor sapi yang sudah disembelih. Petugas pun langsung menyisihkan bagian yang terkontaminasi tersebut agar tidak didistribusikan kepada warga.  

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan drh I Wayan Susila, ditemui Jumat kemarin, mengatakan dari hasil pengecekan 26 petugas kesehatan di sembilan kecamatan di Buleleng, ditemuka penyakit itu pada  hewan kurban di Jalan Jalak Putih. “Ada 60 tempat pemotongan di sembilan kecamatan, sementara baru dua sapi yang berpenyakit cacing hati kami temukan,” kata Susila.

Pihaknya tidak bisa menentukan berapa jumlah pasti hewan kurban di Buleleng. Karena proses pemotongan akan dilaksanakan, Sabtu (2/8) ini, di berbagai tempat. Dari temuan penyakit cacing hati tersebut, jelas dia, baru dideteksi setelah pemotongan hewan korban pada pengecekan post-mortem. Padahal sebelumnya petugas yang mengecek anti-mortem yakni sebelum hari H, seluruh hewan kurban yang dicek kesehatannya secara fisik menunjukkan kelayakan. “Sesuai SOP, jadi kami lakukan pengecekan dua kali untuk dinyatakan layak dikonsumsi atau tidak. Karena kemungkinan penyakit hewan seperti yang kita temukan hari ini bisa jadi baru terdeteksi setelah dipotong. Kalau pengecekan pertama sebelum hari H, biasanya kami hanya melihat kesehatan fisik,’’ jelasnya.

Pihaknya menjelaskan hewan yang dipakai kurban harus sesuai dengan SOP (standar operasional dan prosedur). Antara lain, sapi minimal berumur dua tahun dan kambing minimal berumur satu tahun.

Pihaknya juga menyoroti sejumlah tempat pemotongan hewan yang dinilai kurang hiegenis, untuk menjadi perhatian panitia kurban di tahun selanjutnya. Susila mengingatkan kepada panitia kurban agar memisahkan pengolahan jeroan terserang cacing hati karena berpotensi mengkontaminasi daging lainnya.

Jelasnya, sacing hati masuk ke dalam tubuh sapi melalui makanan, terutama dedaunan yang hidup dari area berair. Biasanya di area berair ini muncul banyak larva cacing hati yang juga dikenal dengan nama serkaria. Larva yang ditelan sapi kemudian menginfeksi hati sapi.

Keberadaan cacing hati pada sapi bisa menyebabkan sapi mengalami beberapa penurunan kesehatan. Seperti penurunan berat badan, masalah pencernaan seperti diare dan kerapnya sapi mengalami muntah dan kembung. Sapi sendiri kehilangan selera makan dan mengalami keluhan fisik seperti tampak layu dan kuyu. Kadang sapi terlihat bermata cekung dan telinga yang turun terkulai.

Namun, cacing hati sapi tidak mudah menulari tubuh manusia. Karena sebenarnya cacing ini hanya hidup pada hati sapi. Kalaupun ada persebaran hanya berkisar pada area pencernaan, jadi tidak terlalu berbahaya. "Selama ini sih belum ada temuan kasus pada manusia. Masih aman jika mengkonsumsi dagingnya dari kurban yang terkena cacing hati. Karena hanya hatinya saja yang terkontaminasi yang penting pengolahannya tepat, dengan suhu tinggi," kata Susila.

Jelasnya, sacing hati masuk ke dalam tubuh sapi melalui makanan, terutama dedaunan yang hidup dari area berair. Biasanya di area berair ini muncul banyak larva cacing hati yang juga dikenal dengan nama serkaria. Larva yang ditelan sapi kemudian menginfeksi hati sapi.

Keberadaan cacing hati pada sapi bisa menyebabkan sapi mengalami beberapa penurunan kesehatan. Seperti penurunan berat badan, masalah pencernaan seperti diare dan kerapnya sapi mengalami muntah dan kembung. Sapi sendiri kehilangan selera makan dan mengalami keluhan fisik seperti tampak layu dan kuyu. Kadang sapi terlihat bermata cekung dan telinga yang turun terkulai.

Namun, cacing hati sapi tidak lantas dengan semudah menulari tubuh manusia. Karena sebenarnya cacing ini hanya hidup dalam kawasan hati sapi. Kalaupun ada persebaran hanya berkisar pada area pencernaan, jadi tidak terlalu berbahaya. "Selama ini sih belum ada temuan kasus pada manusia. Masih aman jika mengkonsumsi dagingnya dari kurban yang terkena cacing hati. Karena hanya hatinya saja yang terkontaminasi yang penting pengolahannya tepat, dengan suhu tinggi," kata Susila. *k23

Komentar