nusabali

Dewi Pradewi Keroncong-kan 'Ulam Segara'

  • www.nusabali.com-dewi-pradewi-keroncong-kan-ulam-segara

‘Ulam Segara’ juga sarat makna, menceritakan bagaimana orang Bali memulai memancing dengan ritual atau budayanya sendiri yaitu dari menghaturkan sesajen kepada sang penguasa lautan.

GIANYAR, NusaBali
Sukses menyentuh rasa penikmat musik dengan lagu ‘Jukut Plecing’ versi keroncong, penyanyi Dewi Pradewi kian ketagihan bergulat di jalur keroncong. 

Pemilik nama lengkap Putu Dewi Ariantini SE MSi ini bahkan menetapkan hati di aliran musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik dawai, suling dan vokal ini. Tak main-main, Dewi secara khusus menggaet personel band spesialis keroncong Pesona Dewata untuk mengiringinya. Dewi Pradewi memilih keroncong kan lagu 'Ulam Segara'. 

Sekretaris pribadi Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) ini, mengaku terkesan dengan lagu ‘Ulam Segara’ yang dipopulerkan dengan irama pop di album Svami Band sekira tahun 2021. "Nadanya saya dengar keroncong banget," ujarnya disela penampilan live 'Ulam Segara' feat Band Keroncong Pesona Dewata di Rumah Bali kediaman Cok Ace dekat Pantai Purnama, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Selasa (28/5) sore. 

Gayung bersambut, keinginan Dewi ini mendapat dukungan penuh dari Silahome studio sebagai produser. Selain terkesan dengan nada, Dewi juga terharu dengan kisah dibalik terciptanya lagu ‘Ulam Segara’. Ada cerita kasih sayang seorang ayah yang suka memancing kepada buah hatinya. Ada sepenggal lirik 'tiing buluh tiing ampel, ye pang nguluh ye pang nyantel' yang senantiasa disenandungkan hingga terngiang sepanjang masa. Liriknya diciptakan oleh Gusman, disempurnakan oleh Ade 'Denanda'.

Dipersembahkan memang untuk mengenang almarhum ayahnya. ‘Ulam Segara’ juga sarat makna, menceritakan bagaimana orang Bali memulai memancing dengan ritual atau budayanya sendiri yaitu dari menghaturkan sesajen kepada sang penguasa lautan. 

Dewi Pradewi menambahkan bahwa dalam penggarapan ‘Ulam Segara’ ini, pihaknya banyak mendapatkan dukungan. Ia pun mengatakan tidak ada kendala atau kesulitan dalam membawakan lagu tersebut ke dalam bentuk Keroncong. Sebab, pada dasarnya Dewi Pradewi dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah lihai menyanyi Keroncong. 

“Saya dari SMP sudah biasa menyanyi keroncong dan lagu ini pun sebenarnya ingin dibuat ke dalam bentuk keroncong, namun Svami Band pada saat itu tengah mengusung genre Pop. Nah, saat inilah saya berkesempatan membawakannya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh si pencipta karya ini. Semoga karya ini dapat menambah khasanah musik Bali sekaligus untuk dapat meramaikan blantika musik Indonesia,” ujar Dewi dihadapan awak media.

Selaku 'pemilik' lagu Ulam Segara, Ade Denanda vokalis Svami Band, mengatakan cukup terkejut ketika Dewi Pradewi mengutarakan keinginannya. "Lagu ini dibuat adik saya, Gusman. Terinspirasi dari bapak. Cukup surprise pertamanya saat Dewi mau mengcover versi keroncong, buat live bersama para master Pesona Dewata. Saya excited," jelasnya.

Sementara itu, Cok Ace mengatakan senantiasa mendukung penuh Dewi Pradewi dalam berkarya tiada lain karena tekad sekretarisnya ini yang optimis dalam segala hal. "Jadi Dewi itu sudah saya anggap anak sendiri. Dewi kalau mau sesuatu dia gak setengah-setengah, saya suka semangatnya," ujarnya. Dikatakan pula, jalur keroncong yang dipilih saat ini sangat tepat. Musik ini diyakini memiliki energi yang sangat positif yang mampu meneduhkan jiwa bagi para penikmatnya maupun pemainnya. Dengan hadirnya lagu ini Cok Ace berharap musik Keroncong dapat menjadi musik yang populer di Bali.

“Tentu dengan hadirnya keroncong yang dibawakan oleh Dewi Pradewi, diharapkan keroncong bisa bangkit lagi. Karena diantara musik-musik lain, keroncong salah satu musik yang sangat berpengaruh terhadap kejiwaan kita serta memberikan dampak vibrasi yang lembut, damai, dan tenang. Saya kira ini menjadi momentum yang tepat sekali untuk terus memajukan musik keroncong di Bali dan Indonesia pada umumnya," harap Cok Ace.7 nvi

Komentar