nusabali

Elon Musk Kenakan Kemeja Endek, Naik Alphard

Luncurkan Starlink, Walikota: Solusi Atasi Kabel Semrawut

  • www.nusabali.com-elon-musk-kenakan-kemeja-endek-naik-alphard

DENPASAR, NusaBali - CEO SpaceX, Elon Musk mengikuti proses uji coba layanan internet berbasis satelit Starlink yang resmi dipasang di Puskesmas Pembantu Sumerta Kelod di Jalan Laksamana VIII Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur, Denpasar, Minggu (19/5) sore.

Elon Musk tiba di lokasi acara sekitar pukul 16.40 Wita menggunakan kemeja endek warna hijau. Elon Musk datang ke lokasi uji coba layanan internet Starlink ini dengan naik mobil Toyota Alphard dengan pengawalan yang cukup ketat. 

Usai meresmikan layanan Starlink pebisnis asal Amerika Serikat (AS) ini mengungkap alasan ia datang ke Indonesia dan mengikuti perhelatan World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali. “Saya pikir banyak topik penting yang bisa dibahas tentang air,” kata Elon Musk. Dia mengatakan kehadirannya di WWF sebab banyak hal yang belum ia ketahui tentang air.

Sebelumnya dalam perhelatan internasional serupa yang diadakan di Bali, Bos Tesla ini hanya bergabung secara daring, menurutnya, forum kali ini adalah waktu yang tepat untuk dirinya hadir. Selain itu, ia memang mendapat undangan untuk menghadiri World Water Forum, kehadirannya di Pulau Dewata juga dibarengi dengan peluncuran pemanfaatan layanan internet satelit miliknya, yaitu Starlink untuk membantu puskesmas pembantu di kawasan terpencil yang kesulitan jaringan.

Elon Mask (2 dari kiri) didampingi Menkominfo Budi Arie Setiadi (kiri) dan Menkes Budi Gunadi Sadikin (2 dari kanan) saat peluncuran Starlink, Minggu (19/5). – YUDA 

“Saya diundang ke World Water Forum. Jadi ini sepertinya adalah waktu yang tepat untuk secara resmi mengumumkan Starlink,” ujarnya kepada media. Di sisi lain, Elon Musk juga mengaku banyak mendengar soal Bali, ia berbicara baik tentang nama Bali dan Indonesia yang bagus di luar sana, bahkan menyebut Pulau Bali adalah tempat yang hebat dan indah. “Saya kagum dengan pohon mangrove dan penanaman kembali mangrove, itu sangat keren,” ucapnya memuji salah satu agenda rutin tiap kali perhelatan internasional digelar di Bali. Untuk diketahui, Musk tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar pada pagi hari kemarin. Kedatangan Musk langsung disambut Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Sementara pasca peluncuran Starlink Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengungkapkan peluncuran Starlink ini bukan semata untuk memperlancar kegiatan kesehatan di Bali. Akan tetapi, peluang lainnya kata dia untuk menuntaskan keinginannya untuk menjadikan Kota Denpasar tanpa kabel semrawut. 

Kata dia, saat ini masih banyak kabel semrawut yang secara estetika terlihat tidak bagus. Di sisi lain juga mengganggu budaya khususnya saat ngaben karena terhalang kabel. Dengan adanya Starlink ini peluang bagi Kota Denpasar untuk bisa menata kembali kabel-kabel provider yang semrawut. Jika Starlink ini bisa direalisasikan kata Jaya Negara, pihaknya berharap bisa bekerja sama dengan Elon Musk untuk memberikan layanan ke masyarakat. "Apalagi, saya sempat komunikasi dengan orangnya (Elon Musk) yang ada di Bali kalau satu alat bisa menjangkau 200 Kepala Keluarga (KK)," jelasnya. 

Menurut Jaya Negara, satu alat jika harganya Rp 7,5 juta, jika pembayarannya bisa diringankan. "Kalau dulunya penggunaan bayarnya Rp 400.000 per bulan, kalau berbanyak kan bisa lebih murah sekitar Rp 200.000 per bulan," imbuhnya. Menurut Jaya Negara, dengan adanya Starlink ini, pihaknya juga masih mengevaluasi penggunaan kabel bawah tanah. Jika terealisasi sebelum selesai study kelayakan atau Feasibility Study (FS) maka Starlink ini menjadi solusi internet tanpa kabel di Kota Denpasar. 

Berdasarkan informasi dari Starlink.com, ada dua VSAT yang ditawarkan. Pertama, VSAT yang digunakan oleh pelanggan yang bakal menetap di suatu lokasi seperti pelanggan di area perumahan, VSAT ini ditawarkan seharga Rp7.800.000. Lalu untuk yang kedua, ialah VSAT yang digunakan oleh pelanggan dengan mobilisasi tinggi seperti digunakan untuk kapal yang aktif beroperasi di perairan ditawarkan seharga Rp43.721.590.

Membahas paket layanan internet, dari situs itu juga diketahui ada beberapa paket layanan internet yang dihadirkan di Indonesia mulai dari paket personal hingga bisnis. Dalam artikel ini kami membahas secara khusus untuk layanan personal, karena layanan ini yang nantinya bakal banyak dipesan masyarakat umum. Ada tiga jenis paket yang ditawarkan yaitu Residensial, Jelajah, dan Kapal. Paket Residensial menjadi paket yang paling terjangkau dari semuanya dengan tawaran seharga Rp750.000 perbulan. Paket ini diklaim cocok untuk pelanggan yang tinggal menetap di perumahan dan membutuhkan internet berkecepatan tinggi tanpa batasan.

Sementara untuk paket Jelajah ditawarkan mulai dari Rp990.000 perbulan, paket ini dirancang untuk pelanggan yang gemar melakukan perjalanan darat seperti berkeliling menggunakan campervan, hidup berpindah-pindah atau nomaden, maupun untuk pribadi yang kerap bertugas ke area pedalaman dan mereka membutuhkan internet kecepatan tinggi. Dalam paket Jelajah tersedia juga pilihan paket mobile prioritas seharga Rp4.345.000 perbulan untuk akses data internet sebesar 50 GB yang dipasangkan dengan VSAT seharga Rp43.721.590. Terakhir ada paket Kapal, ditawarkan mulai dari Rp4.345.000 per bulan untuk akses data internet sebesar 50 GB, paket ini telah mencakup layanan global, penggunaan untuk berpergian dan berlayar, serta mendapatkan prioritas jaringan. Tersedia juga paket seharga Rp17.160.000 per bulan untuk paket internet sebesar 1 TB dan paket seharga Rp86.130.000 per bulan.

Untuk dapat memesan perangkat VSAT serta paket langganan internet dari Starlink, masyarakat bisa langsung melakukan pemesanan lewat situs web Starlink.com. Setelah memilih paket yang diinginkan, pelanggan nantinya diarahkan ke halaman pendaftaran dan diwajibkan mengisi informasi kontak, alamat pengiriman, dan informasi penagihan. Untuk informasi penagihan saat ini terbatas untuk pembayaran menggunakan kartu kredit dan debit online. Hal itu diperlukan untuk pengiriman perangkat VSAT dan tentunya untuk melakukan penagihan biaya langganan layanan.

Apabila selesai, nantinya perangkat akan dikirimkan setelah pembayaran terkonfirmasi. Untuk perangkat VSAT Residensial dan dikirim 1-2 minggu. Sementara perangkat VSAT Jelajah dan VSAT Kapal dikirim lebih lama dengan estimasi tiba 3-4 minggu. 7 mis, ant

Komentar