nusabali

Ngotot Demi Lolos Langsung ke Olimpiade Paris

Lawan Irak Malam Ini, Rafael Struick Kembali Diturunkan

  • www.nusabali.com-ngotot-demi-lolos-langsung-ke-olimpiade-paris

DOHA, NusaBali - Laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 Tahun 2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa pada, Kamis (2/5) malam ini pukul 23.30 Wita.

Kedua tim bakal memburu tiket langsung yang tersisa menuju Olimpiade 2024 di laga ini. Laga pun diprediksi berlangsung sengit.

Pertandingan malam ini merupakan pertemuan pertama kedua tim di ajang Piala Asia U-23. Namun sebelumnya Timnas Indonesia U-23 pernah berjumpa dengan Irak U-23, tepatnya pada tahun 2006 dalam Asian Games yang digelar di Qatar. Saat itu, kedua tim masuk di Grup B bersama Suriah dan Singapura. Timnas Indonesia U-23 berada di bawah arahan pelatih asal Belanda, Foppe de Haan. Materi pemainnya berisi Ferry Rotinsulu, Tony Sucipto, Jajang Mulyana, hingga Ian Kabes.

Timnas Indonesia U-23 langsung berjumpa dengan Irak U-23 di laga pertama Grup B. Sayangnya, hasilnya berakhir kekalahan. Garuda Muda babak belur dengan skor kekalahan 0-6 dalam laga tersebut. Berikutnya, Timnas Indonesia U-23 kalah 1-4 dari Suriah dan bermain imbang 1-1 melawan Singapura. Garuda Muda terpaksa mengakhiri musim itu dengan status juru kunci Grup B dengan hanya meraih satu poin, serta memasukkan dua gol dan kebobolan 11 gol.

Namun, duel perebutan tempat ketiga Timnas Indonesia U-23 melawan Irak U-23 malam ini diharapkan melahirkan cerita yang berbeda. Pada pertandingan melawan Irak malam ini, Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong (STY) kembali dapat memainkan penyerang Rafael Struick untuk memperkuat Garuda Muda. Struick yang menyumbang dua gol ke gawang Korea Selatan (Korsel) pada laga perempat final lalu, harus absen di semifinal melawan Uzbekistan karena akumulasi kartu kuning.

“Dia (Struick) sudah bermain bagus sejak awal Piala Asia U-23 2024, sejak fase grup, dia adalah salah satu pemain kunci kami. Memang sayang dia absen di pertandingan melawan Uzbekistan, dan sekarang dia sudah dalam kondisi bugar, dan saya yakin dia akan berkontribusi besar di laga lawan Irak,” tegas Shin pada konferensi pers pra-pertandingan seperti dipantau dari Jakarta melalui tayangan langsung, Rabu (1/5).

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong saat pertandingan melawan Timnas U-23 Uzbekistandi Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Senin (29/4). -ANTARA

Pertandingan perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 antara Indonesia melawan Irak akan dimainkan di Stadion Abdullah bin Khalifah, Doha, Kamis malam ini. Pertandingan ini akan dipimpin wasit Arab Saudi Majed Alshamrani, yang juga pernah memimpin pertandingan Indonesia melawan Australia pada fase grup.

Shin Tae-yong juga meminta Konfederasi Sepak bola Asia (AFC) untuk menerapkan sikap saling menghormati di antara tim-tim Asia, dan menerapkan sikap netral kepada semua tim peserta Piala Asia U-23 2024 yang tersisa. Indonesia dikalahkan Uzbekistan dengan skor 0-2 pada pertandingan semifinal yang berlangsung Senin (29/4) silam. Pertandingan itu diwarnai beberapa keputusan merugikan dari wasit Shen Yinhao dan wasit VAR Sivakorn Pu-udom, yang berbuah dianulirnya gol Muhammad Ferarri dan kartu merah bagi kapten Rizky Ridho.

“Saya tidak memiliki niat untuk psywar ke AFC, termasuk memberi tekanan kepada mereka. Saya ingin mereka berkembang, dan semua pemain serta level permainan di AFC berkembang, itu yang saya harapkan,” kata Shin. “Saya hanya ingin semua saling menghormati saja, pemain dan wasit harus saling menghormati, wasit juga harus menghormati pelatih, begitu juga sebaliknya. Jika itu terjadi, tak akan ada hal buruk yang terjadi dalam sebuah pertandingan.” tambahnya.

Shin kemudian mengingatkan dengan besarnya pertaruhan pada pertandingan besok, yakni tiket menuju Olimpiade Paris 2024, maka faktor semangat akan menjadi salah satu kunci mendapatkan hasil positif.

“Jujur, sulit bagi kami untuk laga ini, apalagi fisik dan mental kami juga terkuras di laga lawan Uzbekistan, jadi kami fokus pada pemulihan fisik dan mental, dan hal itu akan jadi penentu bagaimana hasil (pertandingan) kami saat melawan Irak, bagaimana fisik dan mental kami pulih, juga bagaimana semangat kami untuk memenangi laga. Itu akan sangat berpengaruh,” tutur pelatih asal Korea Selatan itu.

Seandainya Indonesia kalah pada pertandingan ini, maka Indonesia masih memiliki satu peluang lagi untuk tampil di Olimpiade, yaitu dengan memenangi pertandingan antar konfederasi melawan wakil Afrika, Guinea, yang akan berlangsung pada 9 Mei mendatang. 7 ant

Komentar