Badung Lanjutkan Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh

Kadis Perkim Badung AA Ngurah Bayu Kumara Putra, menyebut kawasan permukiman kumuh ini dalam kategori kumuh ringan dengan indikator yang didominasi oleh kepadatan dan lingkungan yang belum ditangani dengan baik.

“Untuk di Kabupaten Badung hanya ada katagori kumuh ringan. Permukiman kumuh itu bukan seperti yang kita bayangkan, seperti di daerah lain,” ujarnya, Minggu (21/4).

Bayu Kumara menjelaskan, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Badung No 40/0421/HK/2021 tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di Kabupaten Badung, luas permukiman kumuh yakni 79,36 hektare. Untuk di Kecamatan Kuta lokasinya berada di LC Jatayu, Kelurahan Legian. Sedangkan untuk di Kecamatan Kuta Utara berada di Banjar Canggu, Padang Linjong, dan Babakan, Desa Canggu, serta Banjar Surya Bhuana, Dalung Permai.

Birokat asal Desa Carangsari, Kecamatan Petang tersebut membeberkan, untuk di Canggu sudah tuntas dikerjakan. Penanganan di Desa Canggu telah dilakukan pada 2023, sehingga kawasan permukiman kumuh di Canggu telah berkurang 64,37 hektare. Bayu Kumara mengaku akan memprioritaskan penanganan pada jalan dan saluran sanitasi lingkungan.

“Untuk 2024 dengan menggunakan APBD kegiatan pemugaran kawasan permukiman kumuh akan dilaksanakan di Kecamatan Kuta Utara, yaitu Lingkungan Surya Bhuana dengan luas 8,54 hektare,” jelas Bayu Kumara.

Lebih lanjut dikatakan, ada tujuh kriteria yang menentukan suatu permukiman dapat disebut kumuh, antara lain kemacetan, penanganan sampah, permasalahan jalan lingkungan, kepadatan rumah, sanitasi, dan lainnya. Dari beberapa kriteria tersebut kemudian akan menentukan tiga jenis permukimah kumuh, yakni kumuh ringan, sedang dan berat.

“Yang ada di Badung itu adalah kumuh ringan, karena kebanyakan permasalahannya kepadatan dan jalan lingkungan yang belum ditangani dengan baik,” tegasnya. 7 ind