nusabali

Tradisi Maamuk-Amukan dan Kesenian Janger Kolok Bengkala

Disbud Buleleng kembali Usulkan Tradisi dan Seni Budaya Jadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB)

  • www.nusabali.com-tradisi-maamuk-amukan-dan-kesenian-janger-kolok-bengkala

Pemerintah getol lakukan perlindungan tradisi dan seni budaya khas melalui usulan WBTB, setelah ditetapkan tradisi dan kesenian itu memiliki hak penuh atas keasliannya.

SINGARAJA, NusaBali
Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Buleleng kembali mengusulkan tradisi dan seni budaya untuk ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Usulan tersebut sudah disampaikan kepada Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI tahun 2024 ini.

Kedua usulan tersebut, yakni Tradisi Maamuk-Amukan (perang api) saat Pangerupukan Nyepi di Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada, Buleleng dan Kesenian Janger Kolok di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng, I Nyoman Wisandika, Minggu (21/4) mengatakan tahun ini sebenarnya Buleleng membawa tiga usulan ke Kemendikbud RI. 

Selain Tradisi Maamuk-Amukan dan Janger Kolok Bengkala, juga diusulkan Gula Aren Pedawa di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng. Namun karena dinilai kurang spesifik dan kurang unik, usulan Gula Pedawa ini dicoret Kementerian setelah proses verifikasi dilakukan. “Dari keterangan kementerian setelah dilakukan verifikasi, Gula Pedawa dinilai terlalu umum, karena di beberapa daerah ada juga pembuatan gula aren. Sehingga yang masih berproses saat ini hanya dua usulan,” terang Wisandika.

Menurutnya, pemerintah saat ini sedang getol melakukan perlindungan tradisi, seni budaya khas yang dimiliki melalui pengusulan WBTB ini. Setelah ditetapkan sebagai WBTB, tradisi dan kesenian ini memiliki hak penuh atas keasliannya. Sementara itu Tradisi Maamuk-Amukan ini sudah dilakukan sejak dulu. Meskipun tidak ada sumber tertulis, namun krama setempat meyakini dan tetap melaksanakan tradisi ini sampai sekarang sebagai pelengkap perayaan Hari Raya Nyepi. Tradisi yang diikuti pemuda dan pria dewasa ini dilakukan setiap Pangerupukan Nyepi (H-1).

Foto: Pementasan kesenian Janger Kolok Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. -LILIK

Tradisi ini sudah dilaksanakan secara turun-temurun. Krama Desa Padangbulia meyakini tradisi Maamuk-amukan adalah menetralisir kekuatan negatif. Baik yang ada di alam semesta (makro kosmos) maupun yang ada dalam diri masing-masing krama (mikro kosmos). Begitu selesai melakukan pecaruan, krama lanang akan berkumpul di pinggir jalan di depan rumah masing-masing. Sarana berupa satu ikat daun kelapa kering dan juga korek api sudah sedia. Mereka cukup menunggu aba-aba dari krama lainnya untuk memulai tradisi ini.

Tidak ada ritual khusus yang dilakukan untuk memulai tradisi unik ini. Namun desa adat tetap menurunkan pecalangnya untuk melakukan pengawalan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Seluruh krama melakukan dengan riang gembira, tidak ada amarah yang sesungguhnya. Tradisi ini juga mempererat kebersamaan dan ikatan persaudaraan antar krama adat Padang Bulia. Seluruh sukacita yang tercipta dalam tradisi ini menjadi persiapan batin menjalani Sipeng (puncak Nyepi). Baik dalam hal melaksanakan catur brata penyepian dan juga menyambut tahun baru Saka.

Sedangkan Kesenian Janger Kolok berasal dari Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, merupakan salah satu seni yang sudah mendunia. Kesenian ini menjadi unik, karena sekaa janger adalah disabilitas tuna rungu bicara di Desa Bengkala. Mereka dengan keterbatasannya tetap semangat untuk berkesenian. Meskipun tidak membawakan nyanyian dan lagu janger pada umumnya namun penampilan mereka menjadi salah satu penampilan hiburan di desa sejak tahun 1969 silam. Sekaa Janger Kolok Bengkala ini pun kini tidak jarang tampil dalam event-event besar, selain sering diundang dalam hajatan upacara manusia yadnya di Bali.

Sejak tahun 2015 hingga tahun 2023, sudah ada 14 tradisi dan kesenian di Buleleng yang sudah ditetapkan sebagai WBTB nasional. Satu di antaranya yakni Kesenian Wayang Wong Tejakula satu-satunya WBTB yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 2015 lalu. 7 k23

Tradisi - Seni Khas Buleleng Masuk WBTB
  1. Wayang Wong (2015) 
  2. Tradisi Nyakan Diwang (2018)
  3. Tari Teruna Jaya (2018)
  4. Tenun Songket Beratan (2018) 
  5. Pengalantaka (2019) 
  6. Megoak-goakan Desa Panji (2020)
  7. Seni Lukis Kava Nagasepaha (2020)
  8. Ngusaba Bukakak (2020)
  9. Tradisi Saba Malunin Desa Pedawa (2021)
  10. Permainan Gangsing di Buleleng (2021)
  11. Gambuh Bungkulan (2021)
  12. Mejaran-jaranan (2022)
  13. Mengarak Sokok Desa Pegayaman (2023) 
  14. Tradisi Sampi Gerumbungan (2023) 

Komentar