Sepulang Sekolah, Siswi Ngojek di Besakih

"Saya baru dapat mengantar pamedek lima kali. Sakali antar barar Rp 10.000. Sepulang sekolah, saya baru jadi ojek sejak pukul 14.00 Wita," jelas ojek perempuan 

Ni Wayan Artini, ditemui di jaba Pura Manik Mas Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Senin (8/4).

Ojek yang mengaku bersekolah di SMAN 1 Tembuku, Bangli, kelas XI, ini ,engaku dengan ngojek bisa mendapatkan bekal sekolah. Terpenting tidak mengganggu jam belajar. Artini ngantre penumpang di jaba Pura Manik Mas Besakih, bersama puluhan ojek lainnya. Dia mengenakan seragam rompi dan kos, semuanya mengenakan nomor punggung sehingga antrean tertib.

Rekannya sesama ojek, Ni Kadek Sukarini juga dari Banjar Batang, Desa Besakih, tidak lagi bersekolah. Diamengaku sejak pagi telah mampu mengantar pamedek 20 kali.

Tercatat 632 ojek di Kawasan Suci Pura Besakih, khusus yang antre di jaba Pura Manik Mas menunggu pamedek yang baru turun di Gedung Parkir Pura Manik Mas, yang hendak muspa di Pura Kiduling Kreteg, Pura Pedharman dan sekitarnya. Sehingga lebih cepat naik ojek, jika pamedek naik shuttle bus, menunggu giliran cukup lama di samping bus terbatas hanya 10 bus.

Kepala Badan Pengelola Kawasan Suci Pura Besakih I Gusti Lanang Muliarta membenarkan, 632 ojek telah terdata, dan telah tertib bekerja. Sebab, setiap ojek wajib memiliki sim C sehingga anak-anak tidak bisa sebagai tukang ojek. Lagi pula dapat seragam rompi dan kaos, walaupun hanya bayar Rp 250.000.

"Ojek itu, tempat mangkalnya di beberapa tempat, mulai dari Terminal Banjar Kedundung, Gedung Parkir Pura Manik Mas, jaba Bencingah Pura Agung Besakih dan di tempat lain," katanya.

Sebab, ojek itu, ada yang tugasnya mengantar pamedek hendak melakukan persembahyangan ada yang mengantar pamedek yang balik menuju parkir.

Petugas itu katanya, menyusuri jalan pinggiran, sehingga tidak mengganggu jalur shuttle bus.7k16