nusabali

Palinggih Sanggah Sekdes Bunutan Terbakar

  • www.nusabali.com-palinggih-sanggah-sekdes-bunutan-terbakar

AMLAPURA, NusaBali - Jelang hari Kuningan, Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (9/3), palinggih rong 2 dan rong 3 di sanggah (tempat pemujaan keluarga) milik Sekdes Desa Bunutan I Komang Yudi Antara, 23, di Banjar/Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, Selasa (5/3) pukul 19.30 Wita, terbakar. Palinggih milik bersama keluarga I Nengah Ardana, 50, ini terbakar bagian bataran atas. Bagian pondasi masih utuh.

I Nengah Ardana menerangkan, malam itu sekitar pukul 19.00 Wita sang istri Ni Ketut Sari, 48, mabanten di palinggih sanggah terutama di rong 2 dan rong 3, disertai menancapkan dupa menyala.

Sekitar pukul 19.30 Wita, Ni Ketut Sari menyaksikan ada kobaran api di palinggih sanggah membakar kedua palinggih Ida Bhatara Guru dan Ida Bhatara Hyang Kompyang, Ni Ketut Sari kemudian meminta tolong tetangga. Sejumlah warga tetangga berdatangan memberikan pertolongan dengan memadamkan api menggunakan alat seadanya. 

Palinggih bercat prada tetap terbakar karena minimnya air untuk pemadaman api. Selanjutnya korban I Nengah Ardana memberitahukan kepada anggota Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban masyarakat) Desa Bunutan Aiptu I Nyoman Sujana, langsung mendatangi TKP (tempat kejadian perkara), menemukan sebagian palinggih telah jadi arang.

"Penyebab kebakaran itu, karena ada dupa menyala, percikan apinya menetes ke bawah membakar benda-benda ringan yang mudah terbakar lalu menjalar ke atap palinggih," jelas I Nengah Ardana.

Saksi I Komang Yudi Antara, 23, juga mengatakan demikian. Di bagian lain Perbekel Bunutan I Made Suparwata membenarkan dapat laporan adanya musibah kebakaran, menghanguskan palinggih rong 2 dan rong 3. "Kasus kebakaran itu tidak dilaporkan ke petugas pemadam kebakaran, karena telah ditangani warga masyarakat, secara swadaya," jelas Suparwata.

Suparwata juga mengingatkan warga, agar berhati-hati saat mabanten, baik di palinggih sanggah, maupun di dalam ruangan rumah. Sebab, percikan api dupa sangat rentan sebagai penyebab kebakaran. Apalagi mabanten di dalam kamar, percikan api menetes di lantai bisa membakar benda-benda di lantai yang mudah terbakar sehingga menyebebkan rumah terbakar.

"Sebaiknya usai mabanten, dupa dicabut, biar aman," pintanya.

Selanjutnya datang Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Karangasem Ni Made Suastiningsih melakukan assessment, serta mengedukasi korban agar kasus serupa tidak terulang kembali. "Bantuan dari BPBD Karangasem menyusul," jelas Suastiningish.7k16

Komentar