nusabali

Sang Kala Tiga Wisesa: Peringatan untuk Menjaga Kesadaran Diri

  • www.nusabali.com-sang-kala-tiga-wisesa-peringatan-untuk-menjaga-kesadaran-diri

DENPASAR, NusaBali.com - Seiring segera datangnya  Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1946, ST Satya Dharma Kerti, Banjar Kaja, Tempekan Kubu Delod Tukad, Desa Sesetan, Denpasar Selatan menghadirkan ogoh-ogoh megah bertema Sang Kala Tiga Wisesa.

Ketua ST Satya Dharma Kerthi, I Putu Artha Wiguna, menjelaskan bahwa konsep ogoh-ogoh ini terinspirasi dari momen pangerupukan yang bertepatan dengan Galungan dan Kuningan. 

Ogoh-ogoh ini menceritakan kisah Bhuta Kala Tiga Wisesa yang mengganggu manusia dengan merasuki pikiran, perkataan, dan perbuatan mereka.

"Menjelang Galungan, Bhuta Kala Tiga ini bergentayangan untuk mengganggu manusia agar lupa akan kesadaran. Bhuta Amangkurat, Bhuta Dungulan, dan Bhuta Galungan mempengaruhi manusia dari berbagai aspek," jelas Artha.

Ogoh-ogoh ini pun menjadi pengingat bagi manusia untuk selalu menjaga kesadaran diri dan menahan hawa nafsu agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif. Hari Raya Galungan menjadi simbol kemenangan dharma melawan adharma, di mana kebaikan selalu mengalahkan kejahatan.

"Melawan dalam konteks ini bukan berarti kekerasan, melainkan bagaimana manusia mengendalikan sifat-sifat buruknya," ujar Artha.

Ogoh-ogoh Sang Kala Tiga Wisesa digambarkan dengan sosok raja yang terjerat hawa nafsu dan hal-hal negatif saat memimpin. Karya seni ini mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif dan selalu menjaga kesadaran diri.

Ogoh-ogoh ini memiliki tinggi 4 meter dengan 4 karakter dan dirancang secara permanen. Biaya pembuatannya mencapai Rp 45 juta.

"Proses pembuatannya penuh dengan suka dan duka. Sukanya ketika ogoh-ogoh selesai tepat waktu, dan dukanya ketika menghadapi kendala waktu," ungkap Artha.

Artha berharap karya seni ogoh-ogoh dari sekaa teruna dan generasi muda di Denpasar dan Bali secara keseluruhan dapat diapresiasi dan diperkenalkan kepada masyarakat luas.

Di tahun 2024 yang merupakan tahun politik, Artha berharap tidak terjadi perpecahan dan masyarakat tetap bersatu menjaga kerukunan dan ketertiban.

Ogoh-ogoh Sang Kala Tiga Wisesa mengingatkan manusia untuk menjaga kesadaran diri dan menahan hawa nafsu. Hari Raya Galungan melambangkan kemenangan dharma melawan adharma.

Ogoh-ogoh ini merupakan karya seni yang patut diapresiasi dan diperkenalkan kepada masyarakat luas. Di tahun politik, masyarakat diharapkan tetap bersatu menjaga kerukunan dan ketertiban. *m03

Komentar