Meninggal Dunia, Petugas KPPS di Bangli Berkurang

Karmawan ditemukan meninggal dunia di aliran Tukad Cangkir di bawah jembatan pada Senin (12/2) pagi atau dua hari menjelang bertugas di TPS untuk pencoblosan Pemilu 2024 Rabu (14/2) hari ini.  Karmawan yang juga seorang guru olahraga di SDN 3 Susut, menjadi anggota KPPS dan bertugas di TPS 10 di wilayah Kelurahan Bebalang. 

Ketua KPU Bangli, Kadek Adiawan saat dikonfirmasi membenarkan jika Karmawan merupakan anggota KPPS di TPS 10. Atas musibah yang terjadi, maka TPS 10 kekurangan petugas KPPS. Namun demikian, bisa dilakukan pengisian atau penggantian KPPS. Maka itu, bagi pengganti agar disiapkan berkas sesuai dengan ketentuan. Sehingga nantinya akan dilakukan penggantian SK. “Pada hari H akan dilakukan pengucapan sumpah janji oleh KPPS,”  ujar Adiawan, Selasa (13/2). 

Ditanya terkait KPPS yang sebelumnya sudah mengikuti bimtek (bimbingan teknis), sementara yang baru tidak mendapat pembekalan, Adiawan mengatakan tugas-tugas KPPS ditentukan oleh Ketua KPPS. Semisal yang belum bimtek bisa ditugaskan di posisi KPPS 6 atau KPPS 7 yang memiliki beban tugas lebih ringan. “Mungkin bisa ditugaskan di KPPS 7 yakni pada saat pelaksanaan pemungutan suara petugas KPPS ini memastikaan pemilih menyelupkan jari ke tinta. Sehingga tidak perlu bimtek secara khusus,” ujar Adiawan.

Ketua KPU asal Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku ini menambahkan jika, petugas KPPS yang jumlah berkurang hanya di wilayah Bebalang. Pihaknya berharap tidak ada petugas yang berkurang. Terlebih lagi pemungutan dan penghitungan suara akan segera berlangsung. 

Sebelumnya sebanyak 5.614 KPPS dilantik secara serentak di masing-masing desa/kelurahan. KPPS sebanyak 5.614 orang ini tersebar di 802 TPS. Khusus untuk di TPS Kelurahan Bebalang ada 17 TPS. 7esa.