nusabali

‘Bhuta Lilipan’ dari Banjar Singgi: Perpaduan Seni dan Pesan Moral

  • www.nusabali.com-bhuta-lilipan-dari-banjar-singgi-perpaduan-seni-dan-pesan-moral

DENPASAR, NusaBali.com - Menyambut Nyepi Tahun Baru Caka 1946, ST Tri Cila Chanti di Banjar Singgi, Sanur, Denpasar Selatan, tengah sibuk menggarap ogoh-ogoh bertema ‘Bhuta Lilipan’ dengan pesan karmapala dan kepedulian terhadap lingkungan.

I Gede Githa Premma Adhitya, arsitek ogoh-ogoh, menjelaskan bahwa karyanya tahun ini terinspirasi dari kisah Bhuta Kala, penjaga negara yang bertugas menghukum Atma yang gemar membunuh binatang. 

Bhuta Kala digambarkan dengan sosok bertubuh besar, kepala seperti singa, belalai gajah, dan lidah beracun ular.

"Tingginya mencapai 4,5 meter, sesuai kriteria lomba di tingkat Kota Denpasar," ungkap Githa, Rabu (31/1/2024). "Kami ingin karyanya tak hanya indah, tapi juga sarat makna."

Ogoh-ogoh Bhuta Lilipan diyakini mampu memberikan pesan moral bagi masyarakat untuk menjaga keseimbangan alam dan menghindari perbuatan menzalimi makhluk hidup lainnya.

"Harapannya, karya ini bisa membangkitkan kesadaran dan rasa tanggung jawab kita terhadap lingkungan," ujar Githa.

Di sisi lain, proses pembuatan ogoh-ogoh ini juga menjadi ajang silaturahmi dan kebersamaan bagi anggota ST Tri Cila Chanti.

"Semoga kekompakan dan rasa saling menghargai antar anggota semakin kuat, sehingga terhindar dari perpecahan," harap Githa.

Ogoh-ogoh Bhuta Lilipan ST Tri Cila Chanti merupakan perpaduan seni dan pesan moral yang patut dinanti kehadirannya dalam memeriahkan Nyepi Tahun Baru Caka 1946. *m03

Komentar