nusabali

Sekali Sentuh Keluhan Pasien Bisa Diketahui

Mengenal Usug, Kekayaan Usada Bali Berupa Terapi Pijat Gosok/Totok Tradisional

  • www.nusabali.com-sekali-sentuh-keluhan-pasien-bisa-diketahui
  • www.nusabali.com-sekali-sentuh-keluhan-pasien-bisa-diketahui

Sejak berdiri tahun 2016 lalu, Komunitas Usada Usug Bali telah melayani ribuan pasien dari berbagai kalangan di Bali, mulai mantan Gubernur hingga Sulinggih

MANGUPURA, NusaBali
Pulau Bali dikaruniai khazanah pengobatan tradisional atau usada yang kaya. Salah satu dari kekayaan usada Bali itu adalah usug (terapi pijat gosok/totok) yang kini aktif digalakkan oleh Komunitas Usada Usug Bali.

Komunitas ini berdiri pada tahun 2016 dan mengklaim sudah memiliki 135 orang alumnus. Kini Komunitas Usada Usug Bali digawangi oleh 15 anggota aktif yang berpraktik di rumah masing-masing. Sekretariatnya terletak di Jalan Raya Blumbungan, Desa Sibangkaja, Kecamatan Abiansemal, Badung. Putu Karyana,63, pendiri Komunitas Usada Usug Bali menuturkan, keterampilan yang dipraktikan komunitasnya adalah bentuk modernisasi ilmu yang tertuang pada Lontar Usada Usug. Di mana, ada kombinasi keterampilan fisioterapi dan pijat tradisional, yakni gosok/totok punggung. 

Bentuk sederhana dari Usada Usug, kata Karyana, sangat dekat dengan memori masa kecil generasi Y ke atas. Anak-anak yang diminta menginjak punggung ayah mereka merupakan praktik sederhana dari Usada Usug. Sebab, kuncinya adalah 'perbaikan' jaringan saraf yang berada di punggung. "Punggung itu bisa dikatakan salah satu pusat saraf. Usada Usug ini mengurai penggumpalan sehingga melancarkan peredaran darah. Dengan meraba area punggung, kami tahu keluhan pasien itu apa tanpa ditanyakan dulu," tutur Karyana ketika ditemui di acara Bulan Bahasa Bali VI Kabupaten Badung Tahun 2024, Senin (5/2). 

Kata Karyana yang juga pensiunan fungsional Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali ini, area punggung dibagi menjadi dua, yakni ruas kanan dan kiri tulang punggung. Cembungan pada punggung yang dirasakan terapis pada area tertentu memberikan sinyal spesifik terhadap keluhan yang diderita pasien. Misalkan, terapis yang merasakan cembungan di area tulang belikat kanan bakal mengetahui bahwa pasien memiliki riwayat vertigo. 

Sedangkan, cembungan di area tulang belikat kiri biasanya terindikasi memiliki komplikasi pada jantung. Cembungan ini bermasalah ketika ditekan, lambat kembali ke bentuk semula. "Ketika menemukan tanda-tanda ini, kami tanyakan ke pasien, 'Sakit tidak?' Kalau sakit perlu ditangani. Gerakannya digetarkan/digosok dulu beberapa menit. Kemudian, ditotok/ditekan dengan ibu jari. Ini untuk mengurai penggumpalan," ungkap Karyana. 

Selain dengan tangan kosong, komunitas ini juga menggunakan minyak dan bekam kering dengan tanduk atau gelas. Untuk minyak, yang boleh digunakan adalah yang tidak memberikan sensasi panas/terbakar. Fungsinya hanya untuk melicinkan saat menggosok area punggung yang ditemui tanda keluhan. Sejak berdiri tahun 2016, Karyana mengklaim komunitasnya telah melayani ribuan pasien dari berbagai kalangan seperti mantan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika dan Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta saat masih menjabat. Kata dia, pejabat sekelas sekretaris daerah dan kepala dinas sudah biasa menjadi pasien. 

Di samping itu, ada pula pasien dari kalangan sulinggih yang sempat dilayani anggota komunitas yang tersebar di daerah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan. 

Khusus untuk pasien pejabat dan sulinggih ini dilayani di tempat berbeda dan mengkhusus atau di rumah pasien sendiri. Selain pejabat dan pemuka agama, Komunitas Usada Usug Bali ini juga melayani masyarakat umum hingga wisatawan mancanegara. Salah satunya adalah I Ketut Supiarsa,54, yang berasal Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar. Sebelum pandemi Covid-19, ia kerap ngusug turis di hotel. 

"Awalnya dikenalkan ke bos teman saya yang orang Jepang. Akhirnya dipanggil ke vilanya untuk di-usug. Ternyata responsnya baik. Dari sana, banyak turis yang akhirnya bisa saya layani, yang dari India, Australia, dan Prancis, selain Jepang," ujar Supiarsa yang juga mantan pramuwisata. Sementara itu, Karyana menegaskan, komunitasnya sudah memiliki Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT) Nomor 570/STPTPT/0003/II/DPMPTSP/2023. Di samping itu, pihaknya juga telah mengurus hak paten metode Usada Usug dengan kombinasikan fisioterapi serta totok punggung ini ke Kementerian Hukum dan HAM RI. 

Komunitas Usada Usug Bali mengklaim dapat melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan, serta emergency untuk riwayat jantung, stroke, vertigo, migrain, paru-paru, lambung, diabetes, ginjal, prostat, dan saraf kejepit/Hernia Nukleus Pulposus (HNP). 7 ol1

Komentar