nusabali

Komoditas Pangan Alami Kenaikan Harga

Badung Gandeng Kabupaten Tetangga Jaga Ketersediaan Pasokan

  • www.nusabali.com-komoditas-pangan-alami-kenaikan-harga

Kenaikan harga komoditas ini salah satunya karena produksi petani menurun dan berakhirnya masa panen, sehingga pasokan belum kembali normal.

MANGUPURA, NusaBali
Harga sejumlah komoditas pangan di pasar tradisional di Kabupaten Badung mengalami lonjakan harga. Hal ini disinyalir karena menurunnya pasokan seiring berakhirnya musim panen dan akibat faktor cuaca. Pemkab Badung pun berupaya menjalin kerja sama dengan daerah lain demi mengupayakan ketersediaan pasokan dan menjaga stabilitas harga.

Kepala Bagian Perekonomian Setda Badung AA Sagung Rosyawati, mengatakan dari hasil pemantauan di pasar tradisional, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan seperti beras, cabai merah besar, minyak goreng, dan daging sapi. Dikatakan, penyebabnya antara lain menurunnya produksi petani dan faktor cuaca.

“Kenaikan harga komoditas ini salah satunya karena produksi petani menurun dan berakhirnya masa panen, sehingga pasokan belum kembali normal di pasar. Selain itu juga akibat faktor cuaca,” ujar Rosyawati, Selasa (30/1).

Hasil pemantauan ke pasar tradisional pada Senin (29/1) harga pangan yang mengalami lonjakan, seperti beras premium menjadi Rp 16.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 15.000 per kilogram, minyak goreng curah tanpa merek Rp 15.300 per liter dari sebelumnya Rp 14.400 per liter, minyak goreng kemasan premium Rp 19.000 per liter dari sebelumnya Rp 18.750 per liter, daging sapi Rp 115.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 110.000 per kilogram, cabai merah besar saat ini harganya Rp 75.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 69.000 per kilogram, cabai merah keriting Rp 75.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 62.500 per kilogram, dan cabai rawit merah Rp 40.000 per logram dari sebelumnya Rp 37.500 per kg.

Rosyawati melanjutkan, komoditas beras mengalami kenaikan harga karena suplai gabah petani masih rendah. Akibat suplai gabah yang rendah mengakibatkan produksi beras di beberapa penyosohan menurun. “Kami sudah bekerja sama dengan daerah penghasil beberapa komoditas untuk kelancaran pasokan,” tegasnya.

Kerja sama antara lain dilakukan dengan Kabupaten Banyuwangi, Buleleng, dan Tabanan. Komoditas yang disuplai dari Banyuwangi ke Badung antara lain cabai, sayuran, buah pisang, jeruk, jagung, dan dedak. “Komoditas yang disuplai dari Buleleng antara lain cabai dan sayuran. Sedangkan komoditas yang disuplai dari Tabanan antara lain cabai, bawang merah, dan telur ayam ras,” beber Rosyawati.

Dia menambahkan, kerja sama ini dilakukan untuk membangun sinergi dan membantu distribusi dan pemasaran komoditas pangan dalam upaya ketersediaan pangan dan stabilisasi harga. “Tujuan kerja sama ini adalah untuk mempercepat distribusi dan pemasaran komoditas pangan. Ini juga sebagai langkah penyelesaian hambatan dan permasalahan dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pencapaian sasaran inflasi yang ditetapkan oleh pemerintah,” katanya. 7 ind

Komentar