nusabali

Menko Airlangga Gelontor Bansos Beras di Serangan

  • www.nusabali.com-menko-airlangga-gelontor-bansos-beras-di-serangan

DENPASAR, NusaBali - Pemerintah menyerahkan bantuan sosial (bansos) berupa 10 kilogram beras kepada 98 warga Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Sabtu (13/1). Bansos tersebut diserahkan langsung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Lurah Serangan

Bantuan pangan ini menjadi program pemerintah untuk meringankan beban masyarakat akibat anomali cuaca El Nino. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan El Nino telah mengakibatkan tertundanya panen raya yang biasanya terjadi sekitar bulan April.

“Bantuan beras ini untuk mengantisipasi dampak El Nino. Di mana musim hujan yang terlambat mengakibatkan panen raya juga mundur dua bulan. Panen raya kita yang biasa bulan April akan bergeser ke bulan Mei atau Juni,” ujar Airlangga yang hadir didampingi istri Ny Yanti Airlangga Hartarto.

Pada kesempatan tersebut Menko Airlangga berkesempatan untuk menyapa dan berdialog langsung dengan para Penerima Bantuan Pangan (PBP) di Kelurahan Serangan.  Momen tersebut juga dimanfaatkan Menko Airlangga untuk mendengarkan aspirasi masyarakat terkait dengan kelanjutan berbagai program bantuan pemerintah.

Warga penerima bantuan merupakan warga kurang mampu yang masuk kriteria KPM (Keluarga Penerima Manfaat). Para penerima bantuan tersebut memiliki latar belakang antara lain pedagang gorengan, pembantu rumah tangga, buruh, cleaning service, dan nelayan pencari kerang.  Setiap bulannya mereka akan menerima 10 kilogram beras. Untuk di Kota Denpasar total penerima bansos beras tahun ini sebanyak 4.533 orang. Menteri Airlangga berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan biaya hidup KPM.

Program bantuan beras telah dilaksanakan sejak tahun lalu. Airlangga mengatakan program ini efektif mengendalikan harga beras di pasaran. “Ini juga untuk menstabilkan harga beras. Bantuan beras tahun lalu terbukti berhasil mengurangi inflasi,” sebutnya.

Untuk itu, kata Airlangga, Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet paripurna telah menyetujui bansos beras dilanjutkan hingga bulan Juni 2024.

Airlangga mengatakan stok beras khususnya di Kota Denpasar masih aman. Indonesia secara keseluruhan akan mengimpor beras sebanyak 5 juta ton pada tahun 2024. Ini melanjutkan impor beras yang telah dilakukan tahun lalu sebesar 3,5 juta ton. “Climate change sesuatu yang riil dan ini sangat mempengaruhi pangan,” ujar Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.

Sementara pimpinan wilayah Bulog Bali, Sony Supriyadi dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, tertundanya musim panen raya berakibat pada terlambatnya penyerapan beras petani. Untuk itu stok beras Bulog mengandalkan beras impor yang dilakukan pemerintah.  “Di Bali belum panen, seluruh stok berasal dari impor beras. Di Jawa beberapa sudah panen tapi harganya luar biasa,” ujarnya.

Sony mengungkapkan ada sebanyak 188.617 penerima bansos beras di seluruh Bali. Dia memastikan stok beras untuk masyarakat Bali dan bansos pangan saat ini dalam keadaan aman. “Terdapat 3.000 kilogram beras kategori medium di gudang Bulog Bali saat ini,” tegasnya. cr78.

Komentar