nusabali

Molor Lagi, Operasional TPST Kesiman Kertalangu

  • www.nusabali.com-molor-lagi-operasional-tpst-kesiman-kertalangu

DENPASAR, NusaBali - Penerapan secara penuh Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur kembali molor untuk kesekian kalinya. Padahal, PT Bali Citra Metro Plasma Power (Bali CMPP) memastikan, 60 persen dari kapasitas 450 ton sampah yang ditampung bisa diolah per 1 Januari 2024.

Akan tetapi, sampai saat ini komitmen tersebut belum bisa direalisasikan karena berbagai alasan, salah satunya proses commisioning pada alat. Public dan Government Relation PT Bali CMPP Andrean Raditha, Rabu (3/1), mengungkapkan masih banyak kendala yang dialami pihak vendor mesin yang menjadi tanggung jawab mereka.

Kata dia, proses perubahan desain teknologi dan investasi peralatan baru sudah terpasang sejak 30 Oktober 2023. Tujuannya untuk meminimalisir emisi asap dan bau,serta melebarkan spek produk sehingga dapat memenuhi kebutuhan multi industri dengan pola one-day service

Raditha mengemukakan, commisioning oleh vendor/kontraktor teknologi mulai dilakukan pada 18 November 2023 dan hingga saat ini masih berproses. “Spek produk sudah tercapai, kini kami menunggu kenaikan volume yang ditargetkan,” ujarnya.

Dikatakannya, Pemkot Denpasar sudah menugaskan pihak laboratorium independen terdaftar dan terakreditasi melakukan uji emisi dan saat ini sedang menunggu hasil resmi uji emisi dari laboratorium tersebut. “Pekan kedua Januari ini akan dilakukan peninggian cerobong,” kata Raditha.

Menurut Raditha, untuk mencapai target kapasitas dia mengaku masih menunggu commisioning yang dilakukan vendor. “Kami pun menunggu hasil dari kelanjutan commisioning yang dilakukan oleh vendor. Saat ini sedang disiapkan SDM untuk operasional. Butuh waktu minimal tiga minggu,” imbuh Raditha.

Saat ini, kata dia, untuk proses pengolahan sampah di TPST Kesiman Kertalangu baru 90-100 ton per hari. Mesin pengering atau rotary dryer (RD) yang ada di TPST Kesiman Kertalangu ada 3 unit. RD 1 sedang dalam fase commisioning. RD 2 sedang off karena dalam tahap pemasangan perlengkapan tambahan. “RD 3 sedang berjalan memproduksi RDF (refuse-derived fuel) untuk memenuhi kebutuhan off taker setiap harinya,” ungkap Raditha.

Asisten II Setda Kota Denpasar Anak Agung Gede Risnawan mengatakan pihak pemerintah akan memberikan adendum kepada PT Bali CMPP. Kendati sebelumnya Walikota Denpasar mengatakan adendum ke-4 sudah diberlakukan dan tidak perpanjangan lagi, alasan pemberian adendum saat ini berbeda.

Adendum sebelumnya merupakan pengoperasian alat. Akan tetapi tidak mencakup untuk kapasitas pengolahan. “Dulu itu kan adendum pengoperasian. Sekarang kami akan berikan adendum terkait volume sampah agar ditingkatkan lagi. Mungkin, kemarin batasannya tanggal 1 Januari 60 persen dari kapasitas 450 ton, sekarang akan diberikan keringanan. Kan kasihan tiping fee belum juga ke luar, sementara untuk penalti kan tetap kita proses,” ujar Risnawan. 7 mis

Komentar