nusabali

ALFI Minta Pembangunan Infrastruktur Dikebut

  • www.nusabali.com-alfi-minta-pembangunan-infrastruktur-dikebut

Kroditnya lalu lintas juga berdampak pada pengiriman barang (logistik)

DENPASAR, NusaBali
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Bali, meminta pemerintah mempercepat realisasi pembangunan infrastruktur yang bertujuan memperlancar transportasi.

Infrastruktur dimaksud diantaranya pembangunan tol Gilimanuk – Denpasar, under pass, fly over dan lainnya yang nantinya bisa memperlancar dan mempercepat akses lalu lintas. Ketua DPW  ALFI Bali, Anak Agung Bagus Bayu Joni Saputra mengatakan Selasa (2/1).

“Kemacetan parah yang melanda Bali pada liburan Nataru tahun ini, menjadi sinyal pembangunan infrastruktur, menurut kami sudah tidak bisa ditawar lagi,” tunjuk  pebisnis asal Kerobokan, Kuta Badung ini.

Menurut Gung Bayu Joni, sapaannya, horor macet tempo hari, tentu memberi citra  tidak baik bagi Pulau Dewata sebagai daerah tujuan wisata internasional.

Tidak hanya angkutan orang (penumpang) yang bermasalah, namun pengiriman barang (logistik)  juga menjadi problem, karena kroditnya lalu lintas di jalan.

“Ingat, pergerakan orang, pasti juga diikuti oleh pergerakan barang,” ingatnya.
Apabila arus pengiriman barang tergangggu, jelas berdampak pada geliat ekspor. 

Komoditas-komoditas  yang mesti dikirim segera, terancam rusak. Contohnya produk-produk  hortikutura, seperti buah-buahan, sayur-sayuran yang merupakan katagori produk segar.

Demikian juga produk perikanan seperti ekspor ikan hidup dan sejenisnya. Tidak saja terancam gagal kirim, kalaupun  umpamanya bisa terkirim, dikhawatirkan memicu komplain. Hal itu karena kemungkinan kondisi produk sudah rusak, tidak segar lagi akibat terlalu lama di perjalanan.

“Tidak saja produk-produk pertanian dan perikanan, namun produk-produk kerajinan juga terdampak juga,” ucapnya.

Di sisi lain, perekonomian Bali tentu juga bergantung pada kegiatan ekspor. Ada devisa yang masuk kalau ekspor lancar.  Dan produk-produk ekspor kebanyakan produksi dari pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)/Usaha Kecil Menengah (UKM) di Bali.

Karena itulah, terlepas dari membeludaknya wisatawan dan kendaraan  menyusul keramaian  liburan Nataru, percepatan pembangunan  infrastruktur jadi salah satu solusi utama.

“Terlepas membeludak dan meningkatnya volume kendaraan, pengadaan fasilitas transportasi  yang sudah menjadi rencana pemerintah mesti bisa diwujudkan,” tandas Gung Bayu Joni. K17.

Komentar