nusabali

ALFI Butuh Logistik Murah

  • www.nusabali.com-alfi-butuh-logistik-murah

Orang ke Bali tak hanya melancong tapi juga beli produk untuk dijual ke ‘luar’

DENPASAR, NusaBali
Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Wilayah Bali mengapresiasi pelaksanaan pemilu berlangsung kondusif. Terkait hal itu, pemerintah ke depan diharapkan bisa mewujudkan logistik yang murah. Sesuatu yang selama ini dinanti dunia usaha. Bukan saja dalam konteks kepentingan perdagangan, khususnya ekspor-impor,  juga dalam konteks  Bali sebagai daerah tujuan wisata utama dunia.

Ketua DPW ALFI Bali, Anak Agung Bagus Bayu Joni Saputra atau Gung Bayu Joni mengatakan, Kamis (22/2).

“Kita berterimakasih, kepada semua pihak  Pemilu telah berlangsung dengan kondusif,” ujar Gung Bayu Joni Kamis (22/2).

Menurutnya pelaksanaan  pemilu yang berjalan lancar pada 14 Februari menambah kepercayaan pihak luar terhadap Indonesia, termasuk Bali tentunya.

“IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan)  kan  juga meningkat. Itu salah satu tandanya,” ujarnya.

Bagi Bali juga  tambah baik, yakni  menambah poin bagi Bali sebagai destinasi wisata memang aman dan nyaman dikunjungi. Karena itu dia  optimistis kunjungan wisatawan, baik wisman  maupun wisnus  akan terus meningkat.

Gung Bayu Joni mengingatkan wisatawan  yang datang ke Bali, tak semata  hanya bertujuan melancong. Tidak  sedikit wisatawan yang datang untuk berbisnis dengan tujuan membeli produk-produk Bali, kemudian  diperdagangkan kembali di luar negeri.

“Pergerakan pelancong ke Bali diikuti pergerakan barang,” ujarnya..

Terkait  itulah, kata Gung Bayu Joni, logistik yang murah dibutuhkan. 

“Logistik yang murah, akan memperkuat daya saing  komoditas ekspor Bali,” ujarnya.

Dia merujuk Inpres Nomor 5 Tahun 2020. Dimana pemerintah wajib memperhatikan kebijakan logistik, sehingga efektif dan efesien serta berdaya saing.

Apalagi sebagai destinasi wisata dunia, Bali  kata Gung Bayu Joni berfungsi sebagai hub produk ekspor yang banyak digeluti pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bali.

“Kita berharap, pemerintah ke depan membuat terobosan untuk menghasilkan logistik yang murah, sehingga meningkatkan daya saing,” ujarnya.

Percepatan pembangunan infrastruktur pendukung, seperti jalan, jaringan untuk kecepatan konektivitas, menurut dia salah satunya.

Untuk diketahui  komoditas ekspor Bali, antara lain produk industri, diantaranya garmen, ikan kaleng. Produk kerajinan diantaranya kerajinan kayu, perak, anyaman, furniture. Disusul produk pertanian didalamnya ada produk perikanan dan  produk perkebunan dengan orientasi ekspor.

Sebelumnya berdasarkan data dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali nilai ekspor Bali pada tahun 2023, sebesar 313.361.630,61 dollar AS. Jumlah tersebut berasal  ekspor produk industri 83.121.077,12 dollar (25,53 persen).

Ekspor produk kerajinan 94.862.039,58 (30,26 persen). Selanjutnya ekspor produk pertanian 132.396.697,83 dollar (42,25 persen). Ekspor produk perkebunan 194.755,56 (0,06 persen) dan ekspor produk lain-lain 2.823.060,52 dollar (0,90 persen). k17.

Komentar