nusabali

Siswa Bali Lolos Final Lomba Robot Tingkat Nasional

  • www.nusabali.com-siswa-bali-lolos-final-lomba-robot-tingkat-nasional

DENPASAR, NusaBali - Prestasi dua siswa SMP Sapta Andika Denpasar patut diacungi jempol. Aesar Maulana Ahmad Aulayain, 14, dan I Putu Sumardana, 13, berhasil masuk ke babak final Olimpiade TIK-Informatika Nasional 2023 yang diselenggarakan Komunitas Guru TIK dan KKPI (Kogtik).

Keduanya berhasil mengembangkan teknologi robot dan akan bersaing dengan 79 peserta lainnya pada kategori Robotik jenjang SMP/MTs. Setelah karya keduanya lolos seleksi yang dilakukan secara daring, Maulana dan Sumardana akan berkompetisi secara langsung pada babak akhir yang mengambil tempat di Universitas Islam 45 (Unisma Bekasi), 16-17 Desember 2023.

Keduanya sangat gembira karena ini menjadi kesempatan pertama mereka bersaing di tingkat nasional. Dua siswa kelas VIII mengaku untuk membuat robot dibutuhkan waktu sekitar 1 bulan. Robot yang mereka kembangkan berupa sumorobot yang menggunakan empat roda. Keandalan robot yang mereka buat akan diuji di tengah arena berhadapan dengan sumorobot peserta lainnya.

“Nanti di sana kita misinya kita mendorong kotak (menggunakan robot),” ujar Sumardana ditemui di sekolahnya, Jalan Gunung Patuha, Tegal Harum, Denpasar Barat, Kamis (14/12).

Sumardana dan Maulana mengaku cukup banyak menemui tantangan selama proses pembuatan robot. Tak jarang harus mengganti dengan komponen baru. Karena itu sebelum bertanding di babak final keduanya harus melakukan persiapan matang agar tidak terjadi permasalahan teknis di tengah lomba.  “Seru nyari misteri supaya robotnya lebih baik,” kata Maulana.

Guru pembina TIK SMP Sapta Andika Denpasar Arief Firman Syah, SKom mengatakan panitia lomba telah menetapkan jenis robot yang harus dikembangkan oleh peserta. Robot yang telah dibuat kedua siswanya telah diuji beberapa kali sehingga ia yakin performanya akan baik pada saat final nanti. Adapun biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan robot ini sekitar Rp 1,2 juta.

Ia menjelaskan, meski merupakan robot sederhana, sumorobot yang dibuat siswanya juga memerlukan keterampilan coding dan algoritma dalam ilmu komputer maupun pengetahuan di bidang kelistrikan. Menurutnya kemampuan-kemampuan tersebut telah diasah selama pembelajaran di kelas maupun dalam ekstrakurikuler.

“Saya memberikan tanggung jawab untuk bisa memperbaiki, karena nanti kan lombanya mereka yang mengikuti,” ujar Arief yang juga akan ikut berangkat mendampingi siswanya pada saat final.

Arief mengatakan mempelajari coding ataupun kelistrikan bukan sekadar untuk mengasah kemampuan siswa dalam membuat robot. Lebih dari itu, dengan mengalami langsung proses membuat robot siswa dengan sendirinya akan melatih karakter sabar dan pantang menyerah.

“Keterampilan ini dapat dikembangkan ke arah IoT (Internet of Things), saya pikir komputasi berpikir juga dapat diterapkan di semua segmen kehidupan,” tambah Arif.

SMP Sapta Andika Denpasar cukup identik dengan digitalisasi. Pengembangan teknologi digital terlihat pada proses pembelajaran maupun kegiatan sehari-hari di sekolah, seperti absensi, buku tamu, perpustakaan sudah menerapkan digitalisasi. Bahkan di setiap kelas telah terpasang CCTV.

Kepala Sekolah SMP Sapta Andika Denpasar I Gede Eka Nuryada, ST menyampaikan prestasi yang diraih siswanya patut disyukuri karena menjadi satu-satunya perwakilan dari Provinsi Bali. Ia berharap keduanya dapat meraih prestasi maksimal di babak final nanti. “Mohon doa restu mudah-mudahan anak-anak kita perwakilan Bali bisa lolos mendapatkan juara yang terbaik,” ujarnya. 7 cr78

Komentar