nusabali

Alat Pengecek Kelembaban Tanah Bantu Petani Tentukan Waktu Pengairan

SMP Sapta Andika Hadirkan 11 Teknologi Inovatif di DTIK Festival 2024

  • www.nusabali.com-alat-pengecek-kelembaban-tanah-bantu-petani-tentukan-waktu-pengairan

DENPASAR, NusaBali - SMP Sapta Andika Kota Denpasar menjadi salah satu peserta yang mencuri perhatian dalam pameran Denpasar Teknologi Informasi Komunikasi (DTIK) Festival yang diselenggarakan di Dharma Negara Alaya, Kota Denpasar, 21-23 Maret lalu.

Sekolah ini menghadirkan 11 teknologi inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Mulai dari alat pengupas bawang, alat pengukur tes kabel putus, hingga alat pengukur kelembaban tanah.

Salah satu teknologi yang mendapat apresiasi besar dari pengunjung, termasuk Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, adalah alat pengecek kelembaban tanah. Alat ini membantu petani dalam mengatur pengairan di lahan pertanian dengan mengidentifikasi kondisi tanah, baik itu kering maupun lembab, sehingga dapat menentukan waktu yang tepat melakukan pengairan di lahan pertaniannya.

Ke depannya, alat ini akan dikembangkan agar terhubung dengan smartphone, khususnya platform android, sehingga petani dapat mengakses informasi kondisi tanah dan mengatur buka tutup pengairan secara otomatis. Sebab, pengontrolan tidak dilakukan manual, melainkan bisa melalui smartphone.

"Pak Walikota mengarahkan kami untuk berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kota Denpasar untuk pengembangan teknologi ini. Harapannya, teknologi ini bisa membantu petani-petani di Kota Denpasar dan Bali, pada umumnya," kata I Gede Eka Nuriada, Kepala Sekolah Sapta Andika, Sabtu (23/3).

Total, ada 11 teknologi yang dibawa oleh tim SMP Sapta Andika dalam ajang inovasi yang diselenggarakan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kota Denpasar itu, antara lain, alat pengupas bawang, alat pengukur tes kabel putus, kit pembelajaran fisika terintegrasi dengan pembuatan robot, sampah otomatis, alat cuci tangan otomatis, media pembelajaran berbasis 3D, dan alat pengukur kelembaban tanah.

Inovasi-inovasi yang dihadirkan oleh SMP Sapta Andika menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia mampu menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak diharapkan dapat mendorong pengembangan teknologi dan pendidikan di Indonesia. “Ide kami adalah bagaimana membuat inovasi yang berguna untuk masyarakat dan pembelajaran di sekolah,” kata Eka Nuriada.

Eka Nuriada, menjelaskan, 11 teknologi yang dihadirkan dalam pameran kali ini merupakan hasil karya peserta didik dan tenaga pengajar di SMP Sapta Andika. Di samping itu, stakeholder terkait juga turut digandeng oleh pihak sekolah dalam menggagas dan mewujudkan ide pengembangan teknologi di atas. 

Tidak sampai di situ saja, sekolah yang baru-baru ini masuk tiga besar dalam Kompetisi Robotik Nasional itu juga memiliki keunggulan lainnya. Inovasi brilian yang juga dikembangkan oleh institusi pendidikan ini, hadir dalam sistem pembelajaran yang sudah serba digital. 

Beberapa inovasi itu, diantaranya absensi digital, buku tamu digital, rapor digital, jendela literasi digital, melanoid by saka (materi pelajaran berbasis digital), teman cerita (bimbingan konseling digital), Sabtu Mikir, dan perangkat pembelajaran guru. “Jadi, guru-guru dan siswa saat ini sangat dimudahkan dengan media tersebut, baik itu dari segi kepraktisan dan juga efisien dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah,” tuntas Eka Nuriada. 7 ol4

Komentar