nusabali

20 Desa Cerdas Bangun Layanan Berbasis TIK

  • www.nusabali.com-20-desa-cerdas-bangun-layanan-berbasis-tik

AMLAPURA, NusaBali - 20 desa cerdas di Karangasem dengan pelayanan wajib berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan berbasis data sejak tahun 2021. Model layanan ini merupakan program Kementerian Desa dan PDTT (Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi) RI.

"Pelayanannya mesti berbasis TIK dan berbasis data, realisasinya bertahap," jelas Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Karangasem I Made Sugiarta, di ruang kerjanya, Jalan Ahmad Yani Amlapura, Jumat (8/12).

Kementerian Desa dan PDTT, kata dia, menetapkan 20 desa itu. Sejak penetapan 20 desa cerdas, disertai  pendamping dari Kementerian Desa dan PDTT. Dengan itu, data milik desa bisa terus dimutahirkan, berbasis digital. Sebab ada dua ciri khas desa cerdas pelayanan menggunakan TIK dan berbasis data. 

Tujuan penetapan 20 desa cerdas, katanya agar mampu mengimplementasikan 6 pilar desa cerdas, yakni, smart government (layanan pemerintahan digital), smart ekonomi (memberdayakan pasar digital), smart people (memberdayakan masyarakat agar cerdas), smart environment (lingkungan cerdas), smart mobility (terpenuhi infrastruktur), dan smart society (sosial).

Kendala selama ini, kata Sugiarta, masih banyak desa belum terakses internet, masyarakat masih kurang di bidang pendidikan literasi digital. Sasaran awal paling tidak agar kelian banjar dinas memahami tujuan dari desa cerdas, selanjutnya menyebarluaskan kepada masyarakat intelek.

Selama ini, Pendamping desa cerdas dari Kementerian Desa dan PDTT I Gede Sugangga Wijaya dan Dede Rahmat Muslim, terjun melakukan pendampingan di Desa Bebandem, Bugbug, Sengkidu, Seraya, dan Bunutan.

Ni Kadek Pande Aristiani mengoordinasikan pendampingan di Desa Besakih, Tulamben, Tianyar, Amerta Bhuana dan Menanga. Sedangkan  Yude Putu Ari Widiasanti mengoordinasikan di Desa Sibetan, Nyuhtebel, Tri Eka Bhuana, Duda Timur dan Pempatan. Devi Mayanti Desa mengoordinasikan untuk di Bungaya Kangin, Tiyingtali, Abang, Culik dan Purwakerti.

Perbekel Bunutan, Kecamatan Abang, I Made Suparwata mengatakan, layanan berbasis digital belum bisa terlaksana, "Internet sudah siap, hanya saja layanan digital belum bisa kami lakukan. Kami tengah menuju layanan digital secara bertahap," jelasnya.

Berbeda dengan Perbekel Menanga, Kecamatan Rendang I Made Hendra Sagita. Dia telah melakukan pelayanan digital. "Kami telah melakukan pelayanan digital, mulai dari surat menyurat, pelayanan bidang kependudukan di mana masyarakat mendaftar online. Tahun depan menggunakan e-katalog untuk pengadaan barang dan jasa," katanya.

Perbekel Bebandem, Kecamatan Bebandem, I Gede Partadana berupaya mengoptimalkan layanan berbasis TIK, apalagi dengan adanya aplikasi simpeldesa dalam mengoptimalkan pelayanan bisa optimal di Desa Bebandem, sehingga pelayanan dokumen kependudukan, pasar digital, dan kepentingan sosial lainnya.7k16

Komentar