Jalan Tertutup Pohon, Warga Putar Balik
Warga Banjar Tegalalang, Kelurahan Kawan, yang hendak ke Dusun Tambahan, Desa Jehem harus memutar balik karena jalan tertutup rumpun bambu dan pohon kacret yang tumbang.
BANGLI, NusaBali
Hujan yang mengguyur wilayah Bangli hampir sepekan terakhir, mengakibatkan pohon tumbang di jalan penghubung Banjar Tegalalang, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli, dengan Dusun Tambahan, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli, Jumat (14/7). Alhasil warga Tegalalang yang hendak menuju Tambahan harus memutar balik.
Warga setempat, I Nengah Jawi, menurutkan, dirinya mendengar suara gemuruh pada Jumat (14/7) sekitar pukul 06.45 Wita, tidak jauh dari rumahnya. Jawi bersama kerabat mencari tahu sumber suara, dan mendapati rumpun pohon bambu serta pohon kacret, tumbang dan menutupi jalan. Rumpun bambu yang tumbang itu lokasinya tak jauh dari rumahnya.
Karena reruntuhan pohon bambu dan pohon kacret menutup jalan, Jawi mengarahkan sejumlah pelaku lalu lintas yang akan menuju Tambahan diminta untuk memutar balik.“Seluruh badan jalan tertutup, maka kendaraan kami minta putar balik,” ujarnya.
Selain itu, di dekat lokasi pohon tumbang ada pemandian. Lantaran jalan tertutup, warga yang ingin mandi juga harus putar balik.
Sebelum melalukan evakuasi, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan pemilik pohon tumbang. Pemilik pohon rencana akan menjual bambu tersebut, namun pembeli tak kunjung datang akhirnya meminta BPBD untuk mengevakuasi. Selanjutnya tim dibantu warga mengevakuasi pohon tumbang.
Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bangli Ketut Agus Sutapa yang memimpin proses evakuasi menyampaikan akibat cuaca buruk, beberapa wilayah Bangli dilanda bencana pohon tumbang dan tanah longsor. “Ada empat titik bencana, di wilayah Kecamatan Susut dan Kecamatan Bangli,” ujarnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada, mengingat cuaca tidak menentu. “Bila ingin bepergian tetap waspada, cuaca sulit diprediksi. Kami di BPBD juga selalu siaga melayani masyarakat,” imbuhnya. *e
Warga setempat, I Nengah Jawi, menurutkan, dirinya mendengar suara gemuruh pada Jumat (14/7) sekitar pukul 06.45 Wita, tidak jauh dari rumahnya. Jawi bersama kerabat mencari tahu sumber suara, dan mendapati rumpun pohon bambu serta pohon kacret, tumbang dan menutupi jalan. Rumpun bambu yang tumbang itu lokasinya tak jauh dari rumahnya.
Karena reruntuhan pohon bambu dan pohon kacret menutup jalan, Jawi mengarahkan sejumlah pelaku lalu lintas yang akan menuju Tambahan diminta untuk memutar balik.“Seluruh badan jalan tertutup, maka kendaraan kami minta putar balik,” ujarnya.
Selain itu, di dekat lokasi pohon tumbang ada pemandian. Lantaran jalan tertutup, warga yang ingin mandi juga harus putar balik.
Sebelum melalukan evakuasi, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan pemilik pohon tumbang. Pemilik pohon rencana akan menjual bambu tersebut, namun pembeli tak kunjung datang akhirnya meminta BPBD untuk mengevakuasi. Selanjutnya tim dibantu warga mengevakuasi pohon tumbang.
Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bangli Ketut Agus Sutapa yang memimpin proses evakuasi menyampaikan akibat cuaca buruk, beberapa wilayah Bangli dilanda bencana pohon tumbang dan tanah longsor. “Ada empat titik bencana, di wilayah Kecamatan Susut dan Kecamatan Bangli,” ujarnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada, mengingat cuaca tidak menentu. “Bila ingin bepergian tetap waspada, cuaca sulit diprediksi. Kami di BPBD juga selalu siaga melayani masyarakat,” imbuhnya. *e
Komentar