nusabali

PHDI Kota Denpasar Kembali Gelar Acara Menek Kelih dan Matatah Massal

  • www.nusabali.com-phdi-kota-denpasar-kembali-gelar-acara-menek-kelih-dan-matatah-massal

DENPASAR, NusaBali - Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Denpasar kembali menggelar acara Menek Kelih, Pawintenan Saraswati, Sapu Leger, dan Matatah Massal bertepatan dengan Tumpek Wayang pada Saniscara Kliwon Wayang, Sabtu (25/11), di Pura Lokananta, Lumintang, Denpasar Utara. Upacara ini digelar untuk membantu krama Denpasar yang kurang mampu melaksanakan upacara tersebut.

Ketua PHDI Kota Denpasar I Made Arka, Minggu (19/11), mengungkapkan upacara ini yang kedua kalinya setelah tahun lalu diikuti 200 peserta di kantor PHDI Denpasar. Menurutnya, kegiatan ini atas permintaan dari krama, sehingga PHDI sebagai pelayan umat berupaya menggelar untuk membantu krama.

Menurut dia, untuk saat ini pendaftar sebanyak 416 orang mengikuti keempat upacara tersebut. Data tersebut masih terus bergerak kendati targetnya hanya 400 orang. “Sebenarnya target kami 400 orang, biar tidak kewalahan. Tapi yang mendaftar masih ada, jadi jumlahnya masih bergerak ini,” ujarnya.

Menurut Made Arka, prosesi upacara dibiayai oleh donatur ditambah dengan punia dari krama yang ikut upacara tersebut. Punia yang diterima tidak dipatok melainkan seikhlasnya. “Punia seikhlasnya hanya sebagai simbol membayar utang budi saja. Tanda jasa yang selama ini dilakukan oleh orangtua ke anaknya maupun anak ke orangtuanya. Apalagi ada yang yatim piatu, itu sebagai simbol saja,” ucapnya.

Untuk punia tersebut ada yang membayar lebih, bahkan ada juga yang hanya Rp 20.000. “Karena tidak dipatok kan tidak masalah, itu tetap bisa ikut. Karena semua upakara kami yang siapkan, jangan sampai krama beranggapan beragama Hindu itu susah. Mereka mengikuti saja dengan syarat yang sudah dirapatkan tadi (Minggu kemarin). Pakaian peserta putih kuning madya,” imbuhnya.

Made Arka mengemukakan, upacara akan digelar di Pura Lokananta karena tempatnya lebih luas ketimbang di kantor PHDI Kota Denpasar.

Khusus untuk menek kelih dan matatah nantinya akan digelar pada pagi hari dari pukul 05.00 sampai 06.00 Wita itu sudah teregistrasi. Khusus untuk pawintenan dan sapu leger itu bisa datang pukul 09.30 Wita.

Menurut dia, dalam matatah khususnya akan melibatkan sebanyak 57 sangging dari berbagai pasametonan yang ada di Bali. Selain itu, proses upacara juga akan melibatkan 7 sulinggih dari berbagai pasametonan. Sehingga, semua yang ikut dari berbagai pasametonan ini sesuai dengan pasametonan mereka.

Dikatakan Made Arka, peserta yang ikut dalam upacara ini bukan hanya dari Kota Denpasar melainkan ada warga luar kota yang tinggal di Denpasar ikut mendaftarkan diri. “Kalau dari Denpasar paling 70 persen, 30 persennya warga luar tetapi sudah tinggal di Denpasar. Ada yang sudah ber-KTP Denpasar, ada juga yang luar Denpasar tetap kami layani,” tuturnya. 7 mis

Komentar