nusabali

Sebelum Berangkat Nunas Ica dan Mohon Restu Ibunda dan Keluarga

Tokoh Pariwisata Ida Bagus Ngurah Wijaya Akan Keliling Afrika–Eropa Naik Motor

  • www.nusabali.com-sebelum-berangkat-nunas-ica-dan-mohon-restu-ibunda-dan-keluarga

Perjalanan dimulai Senin (20/11/2023). Pada Maret 2024, mantan Ketua BTB Ida Bagus Ngurah Wijaya pulang karena adiknya akan madiksa, kemudian lanjut touring.

DENPASAR, NusaBali
Ida Bagus Ngurah Wijaya atau Ngurah Wijaya, 72, salah seorang tokoh pariwisata Bali yang mantan Ketua Bali Tourism Board (BTB), akan kembali melakukan petualangan touring seorang diri naik motor. Kali negara-negara Afrika dan Eropa yang menjadi rute touring-nya. Perjalanannya kali ini menyusul penjelajahannya bermotor melintasi 20 negara Asia pada 2018 dan ke negara-negara Amerika Selatan sampai Alaska tahun 2020. Dan touring perdananya bermotor keliling Indonesia tahun 2016.

Ngurah Wijaya belum bisa memastikan berapa kilometer jarak yang akan ditempuh dalam perjalanan yang bakal dimulai pada Senin (20/11/2023) besok. “Tiyang (saya) belum menghitungnya. Namun perkiraan sekitar 70-an ribu kilometer,” ujarnya ketika ditemui di kediamannya di Sanur, Denpasar Selatan, Sabtu (18/11).

Demikian juga sampai berapa lama waktunya nanti, dia menyatakan tidak punya target. “Saya belum punya target. Yang jelas bulan Maret (2024) saya harus pulang dulu, karena adik tiyang akan madiksa (upacara menjadi pendeta). Setelah itu, balik lagi melanjutkan perjalanan sampai dengan selesai,” tutur pria kelahiran Griya Karang Keluwih Tampakgangsul, Denpasar.

Ngurah Wijaya mengatakan akan memulai tour Afrika-Eropa dari Cape Town, ibukota Afrika Selatan. Rencananya petualangan kali ini bakal mulai Senin (20/11/2023) besok. “Motor tiyang hari ini (Sabtu kemarin) sudah sampai di sana (Cape Town),” katanya menyebut motor Aprilia RS660 yang akan dia kendarai.

Foto: Dokumentasi perjalanan Ida Bagus Ngurah Wijaya naik motor seorang diri. -IST

Tidak akan ada pemandu atau navigator yang akan mendampinginya.  Ngurah Wijaya akan berkendara sendiri, memanfaatkan google map sebagai panduan rute. Karena itulah, dia tidak bisa memberikan rute mana yang akan dia lalui. Apakah lewat pantai barat atau pantai timur Afrika.

Namun demikian, dia memberi gambaran kalau melintasi pantai timur, negara-negara di Afrika seperti Namibia, Zimbabwe, Kenya, dan lainnya akan dilintasi. Sebaliknya apabila memilih rute pantai barat, Nigeria, Pantai Gading, Maroko akan dilintasinya sebelum nanti menyeberang ke Eropa melalui Italia.

Ngurah Wijaya mengatakan akan tetap menjalin komunikasi dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di negara-negara yang akan disinggahinya. Hal itu untuk memastikan keberadaannya saat di negara-negara bersangkutan.

Sebagaimana touring yang dia lakukan sebelumnya, Ngurah Wijaya mempersiapkan diri baik fisik dan mental. Secara fisik dia rutin berolahraga, dengan jalan kaki sekitar 10 kilometer setiap hari, latihan kebugaran yakni gym. Tentu saja cek kesehatan untuk memastikan kondisinya. “Saya sih berinisiatif cek kesehatan,” jelasnya.

Selain itu secara niskala, pihaknya juga sudah nunas ica, antara lain melakukan persembahyangan di Pamerajan. Serta minta restu kepada ibundanya, Ida Pedanda Istri Agung. “Juga restu dari kakak, paman-paman, adik-adik, dan keluarga lainnya,” papar ayah 8 anak dan kakek 6 cucu ini.

Foto: Dokumentasi perjalanan Ida Bagus Ngurah Wijaya naik motor seorang diri. -IST

Dia tak menampik usia 72 tahun sudah termasuk usia sepuh. Namun demikian Ngurah Wijaya mengaku masih punya keinginan untuk melihat lebih luas dan memperluas wawasan. Bertemu dan menyerap inspirasi dari banyak orang. “Bukan masalah naik motornya, karena naik motor  hampir semua orang bisa. Tetapi adalah pengalaman, bagaimana berinteraksi, bagaimana orang hidup di sana,” ujarnya.

Karena itu Ngurah Wijaya menolak ketika dikatakan ‘touring dunia’ yang dilakukan bermisi ‘menaklukkan’ semua benua di dunia. “Bukan menaklukkan, tetapi melihat sebanyak mungkin,” tandasnya. Tidak saja di luar negeri, tetapi juga di Indonesia.

Menurut Ngurah Wijaya, touring yang dia lakukan pasti membawa nama Indonesia, membawa nama Bali. “Bali itu nomor polisinya DK. Indonesia, paspor saya paspor Indonesia,” jelasnya. Jadi ada bendera Merah Putih, ada nama Bali. “Jadi ini lho ada orang Bali,” tandasnya. 7 k17

Komentar