nusabali

Siswa SMAN 1 Denpasar Buat Briket untuk Usir Nyamuk Demam Berdarah

Sukses Raih Medali Emas di Ajang Macau International Innovation and Invention Expo (MIIEX) 2023

  • www.nusabali.com-siswa-sman-1-denpasar-buat-briket-untuk-usir-nyamuk-demam-berdarah

Tim SMAN 1 Denpasar berhasil meraih medali emas sekaligus dua spesial award, karena penelitian mereka dianggap menarik, yakni satu produk memiliki fungsi beragam

DENPASAR, NusaBali
Tim peneliti SMA Negeri 1 Denpasar berhasil membuat produk briket yang mampu menghalau nyamuk Aedes aegypti penyebab penyakit demam berdarah. Penelitian mereka pun mendapat medali emas di ajang internasional MIIEX (Macau International Innovation and Invention Expo) 2023 yang berlangsung di Macau (Makau), China, 27-30 Oktober 2023 lalu.

Para siswa peneliti ini terdiri dari Anak Agung Ngurah Bagus Natarajendra,17, kelas XII MIPA 1, Putu Wikan Rosita Yulia,17, kelas XII MIPA 9, I Gusti Ayu Anjani Nararya Putri,17, kelas XII MIPA 3, Bagus Indra Aditya Dharmaachyuta,17, kelas XII MIPA 1, I Wayan Gde Wija Kusuma,17, kelas XII MIPA 4, dan Anak Agung Istri Yuri Pratista Savitri,16, kelas XI-1, mempresentasikan hasil karyanya di hadapan dewan juri melalui poster dan pemaparan.

Penelitian mereka berjudul 'Cocoquette as Bio-Briquette that has Aedes aegypti Mosquito Repellent Properties, and an Alternative for Cooking Gas' menghasilkan briket yang diberi nama Cocoquette. Briket kecil tersebut dibuat dari arang serabut kelapa yang dicampur dengan tepung tapioka, bunga jepun yang sudah dikeringkan lalu dioven, serai, dan minyak esensial. Alhasil dengan campuran tersebut selain mampu mengusir nyamuk juga berfungsi sebagai aroma terapi.

 

"Ketika dinyalakan briket ini berbau harum," kata Anak Agung Ngurah Bagus Natarajendra selaku ketua tim, Senin (6/11). Selain berfungsi mengusir nyamuk, ketika dibakar briket seukuran kotak korek api ini juga dapat difungsikan sebagai arang untuk memasak. Pengujian telah dilakukan mampu mematangkan telur goreng dalam waktu relatif singkat 4 menit.

Menurut Bagus salah satu sebab digunakannya serabut kelapa karena jumlahnya yang melimpah di Indonesia termasuk Bali. Serabut kelapa ini terkadang terbuang percuma karena jumlahnya yang berlebih terutama di daerah perdesaan. Meski begitu serabut kelapa yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari sejumlah pedagang yang ada di sekitar sekolah. Penelitian juga lebih banyak dilakukan di sekolah, kecuali uji kandungan briket dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (FK Unud). "Serunya itu waktu menunggu hasil tes mosquito repellent (anti nyamuk)," ucap Bagus.

Bagus menjelaskan kandungan geraniol dan sitronelal yang terdapat pada ekstrak sereh berfungsi sebagai pengusir nyamuk, mengakibatkan nyamuk menjauh dari asap pembakaran briket. Meski demikian, ia menambahkan, pembakaran briket sebaiknya dilakukan dalam ruang terbuka. "Semoga penelitian ini bisa membantu untuk mengurangi penyebaran penyakit demam berdarah," ujar Bagus. Di ajang MIIEX 2023 tim SMAN 1 Denpasar berhasil meraih medali emas sekaligus dua spesial award.

Penelitian mereka dianggap menarik karena satu produk memiliki fungsi yang beragam. Anggota tim peneliti lainnya Anak Agung Istri Yuri Pratista Savitri, menyampaikan salah satu tantangan dalam penelitian ini adalah bagaimana menemukan ide untuk membuat sesuatu yang baru dari sebuah briket dan membuat sesuatu yang multifungsi.

"Maka dari itu ditambahlah bahan bubuk serai pada briket agar ada tambahan kegunaan selain sebagai energi terbarukan, yakni sebagai pembasmi nyamuk Aedes aegypti," jelas Yuri. Yuri menyebut briket Cocoquette masih perlu penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Meski demikian berdasarkan serangkaian uji coba yang dapat membuktikan keefektivitasannya, menurutnya briket Coquette sudah sudah siap pakai dan siap jual. 7 cr78

Komentar